WASHINGTON (Arrahmah.com) – AS mengatakan hari Jumat (13/7/2012) bahwa para pejabat Suriah akan ditangkap jika mereka gagal mengamankan senjata kimia setelah sebuah laporan Wall Street Journal melansir beberapa di antaranya sedang dipindahkan dari penyimpanan, tetapi alasan untuk pemindahan tersebut belum jelas.
Beberapa pejabat AS menyatakan khawatir senjata itu dapat digunakan melawan terhadap pemberontak atau warga sipil, sementara yang lain percaya materi itu sengaja disembunyikan dari kelompok oposisi bersenjata atau kekuatan Barat.
“Kami telah berulang kali menegaskan bahwa pemerintah Suriah memiliki tanggung jawab untuk menjaga stok senjata kimianya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, pada wartawan.
“Masyarakat internasional akan meminta pertanggungjawaban setiap pejabat Suriah yang gagal memenuhi kewajiban itu,” tambahnya dalam sebuah pernyataan selama perjalanan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, ke Kamboja.
Wall Street Journal mengatakan pemerintahan Obama “sangat khawatir mengenai kepemilikan gas sarin Suriah, zat kimia serbaguna yang juga memiliki potensi mematikan”. Suriah juga diyakini memiliki cadangan gas mustard dan sianida.
Lebih dari 17.000 orang tewas dalam kekerasan sejak pemberontakan terhadap rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad pecah pada Maret tahun lalu, menurut Observatorium HAM Suriah yang berbasis di Inggris. (althaf/arrahmah.com)