ADDIS ABABA (Arrahmah.com) — Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Ethiopia telah memperingatkan kemungkinan serangan teroris di Addis Ababa dan di bagian lain negara itu.
“Departemen mengingatkan warga AS tentang kemungkinan serangan teroris yang sedang berlangsung di Ethiopia. Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan fasilitas diplomatik, lokasi wisata, pusat transportasi, pasar/pusat perbelanjaan, bisnis barat, restoran, resor, fasilitas pemerintah daerah dan tempat umum lainnya,” kata kedutaan, seperti dikutip dari Nation Africa (23/11/2021).
Kedutaan mendesak warganya untuk menjaga kewaspadaan dan menghindari daerah ramai dan daerah yang sering dikunjungi oleh orang asing.
“Jangan mengambil foto gedung pemerintah, polisi, atau pejabat keamanan Ethiopia lainnya, membawa tanda pengenal yang sah dan salinan paspor dan visa Anda, waspada terhadap lingkungan Anda, tetap waspada di lokasi yang sering dikunjungi oleh orang Barat, jika Anda dihentikan oleh petugas keamanan. pasukan, tetap tenang dan ikuti instruksi dan beri tahu keluarga atau kolega Anda tentang keberadaan dan rencana perjalanan Anda,” kata kedutaan.
“Departemen Luar Negeri tidak memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada keselamatan dan keamanan warga AS di luar negeri. Warga AS yang masih berada di negara itu harus mendaftar di Program Pendaftaran Pelancong Cerdas (STEP) untuk menerima pembaruan keamanan.”
Pada tahun 2008, dua pemboman di kota Negele Boran di Oromia Region, Ethiopia menyebabkan tiga orang tewas dan lima terluka.
Pada Januari 2012, insiden penembakan terjadi di gunung berapi Erta Ale di Wilayah Afar Ethiopia, menyebabkan lima orang tewas dan beberapa lainnya terluka. Empat orang diculik dalam serangan itu.
Pada Maret 2012, penembakan sebuah bus di kota Gambella, Ethiopia, menyebabkan 19 orang tewas dan delapan luka-luka. Para korban adalah warga Ethiopia yang sedang bepergian dengan bus umum, dekat kota Obang.
Pada tahun 2016, delapan warga negara Somalia dinyatakan bersalah karena mencoba melakukan serangan teror di tempat umum di Addis Ababa dan dipenjara selama sembilan tahun.
Pada tahun 2020, serangan terhadap sebuah bus di Wilayah Benishangul-Gumuz menewaskan sedikitnya 34 orang.
Pada Desember 2020 juga, lebih dari 90 warga sipil tewas dalam serangkaian serangan di negara bagian Benishangul-Gumuz barat, menurut Addis Standard. (hanoum/arrahmah.com)