KABUL (Arrahmah.com) – Pasukan Afghanistan tidak akan siap mengambil alih kendali keamanan dari tentara NATO hingga tiga bulan pasca dimulainya penarikan pasukan AS seperti yang sudah dijadwalkan, pemerintah AS menyatakan, dikutip AFP pada Selasa (24/8/2010).
Amerika Serikat dan negara-negara yang bersekutu dalam NATO sepakat bahwa membangun tentara dan polisi Afghanistan merupakan hal penting yang bisa dipakai untuk membuka jalan bagi penarikan pasukan asing.
Tetapi perwira AS yang bertanggung jawab atas pelatihan tentara dan tentara Afghanistan, Letnan Jenderal Bill Caldwell, mengatakan Afghanistan tidak dapat diharapkan untuk mengambil peran utama untuk mengambil keamanan sebelum tanggal 31 Oktober 2011, dimana NATO berharap pasukannya akan bertambah hingga 305.000 personil.
Komentarnya diperkuat dengan sinyalemen baru dari pejabat Amerika yang mengecilkan prospek penarikan AS setelah bulan Juli 2011, tenggat waktu yang ditetapkan oleh Barack Obama untuk memulai penarikan pasukan.
Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, juga menyarankan pengurangan pasukan akan dilakukan secara perlahan. Hanya saja, Gates pun mengulurkan kemungkinan pasukan Afghanistan mengambil alih keamanan di beberapa distrik pada akhir tahun.
Caldwell melalui video dari Kabul mengungkapkan bahwa pasukan keamanan Afghanistan tidak bisa diharapkan untuk menanggung peran utama dalam menjaga keamanan sebelum Oktober 2011. Sebagai tentara dan polisi baru, menurutnya, mereka masih terus dilatih dan diorganisir. Namun, kemungkinan beberapa unit tentara Afghanistan akan diberi tanggung jawab utama di sejumlah daerah terisolir dengan dukungan logistik dari koalisi teroris yang dipimpin NATO.
Hambatan lainnya diperoleh pada saat perekrutan tentara menguatkan kesimpulan bahwa tentara Afghan tidak mampu mengambil alih tanggung jawab keamanan dari tangan NATO, kata Caldwell. Sejauh ini, terdapat lebih dari 80 persen tentara tidak bisa membaca.
“Jika seorang prajurit tidak bisa membaca, bagaimana bisa dia tahu apa peralatan yang seharusnya dia gunakan dan bagaimana memeliharanya? Jika polisi tidak tahu nomor itu, bagaimana bisa ia membaca dan memahami nomor seri senjatanya sendiri?” katanya. (althaf/arrahmah.com)