WASHINGTON (Arrahmah.id) – Militer Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka telah menewaskan seorang pemimpin kelompok ISIS di Suriah timur dalam sebuah serangan pesawat tak berawak.
Serangan pada Jumat (7/7/2023) mengakibatkan kematian Osama al-Muhajer, Komando Pusat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Ahad (9/7), seperti dilansir Al Jazeera.
“Kami telah menegaskan bahwa kami tetap berkomitmen untuk mengalahkan ISIS di seluruh wilayah,” kata Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM), Jenderal Michael Kurilla.
“ISIS tetap menjadi ancaman, tidak hanya di kawasan ini tetapi juga di luar kawasan ini,” tambahnya.
Menurut CENTCOM, tidak ada warga sipil yang terbunuh dalam operasi tersebut, namun pasukan koalisi sedang “menilai laporan tentang cedera warga sipil”.
Dikatakan bahwa pesawat tak berawak yang digunakan dalam serangan tersebut telah diganggu oleh pesawat tempur Rusia pada hari sebelumnya.
Serangan Jumat, kata Centcom, “dilakukan oleh MQ-9 [drone] yang sama yang telah diganggu oleh pesawat Rusia.”
Pesawat tanpa awak AS yang ambil bagian dalam operasi melawan ISIS di Suriah diganggu oleh pesawat militer Rusia pada Kamis untuk kedua kalinya dalam 24 jam, kata seorang komandan AS pada saat itu.
Letnan Jenderal Angkatan Udara Alexus Grynkewich mengatakan bahwa pesawat-pesawat tersebut “menjatuhkan suar di depan pesawat tanpa awak dan terbang dalam jarak yang sangat dekat, sehingga membahayakan keselamatan semua pesawat yang terlibat”.
Dalam insiden lain pada Rabu, tiga jet Rusia menjatuhkan suar parasut di depan pesawat tak berawak AS, memaksa mereka untuk mengambil tindakan menghindar, kata Grynkewich, dan menyerukan kepada Moskow untuk “menghentikan perilaku sembrono ini”. (haninmazaya/arrahmah.id)