WASHINGTON (Arrahmah.com) – Kongres AS telah memutuskan untuk memotong bantuan bagi pemerintah Afghanistan hampir senilai 4 miliar dolar. Keputusan pemangkasan dana bantuan ini dilakukan karena AS merasa kehilangan kepercayaan pada pemerintah Afghanistan yang korup, BBC melaporkan pada Kamis (1/7).
Belum lama ini, Wall Street Journal melaporkan sejumlah uang tunai diduga telah dilarikan dari bandara internasional Kabul dalam beberapa tahun terakhir.
Pemotongan ini diklaim tidak akan mempengaruhi operasi militer dan bantuan kemanusiaan bagi Afghanistan. Namun sejumlah kritikus hal tersebut khawatir dapat mengancam proyek infrastruktur penting di Afghanistan.
Sementara itu, Jenderal David Petraeus, yang telah menggantikan Jenderal Stanley McChrystal sebagai komandan pasukan Amerika di Afghanistan, tengah sibuk meraih kepercayaan para sekutu AS di markas NATO di Brussels. Setelahnya, Petraeus direncanakan akan berkunjung ke Afghanistan untuk menempati pos barunya, setelah ia dikonfirmasi oleh Senat AS pada hari Rabu.
Ketua subkomite Kongres yang bertanggung jawab atas alokasi bantuan, Nita Lowey, telah menuntut pengauditan terhadap miliaran dolar dana bantuan AS yang telah diberikan sebelumnya.
Dia mengatakan bahwa dugaan korupsi dalam pemerintah Afghanistan tidak bisa dibenarkan oleh para pembayar pajak AS.
“Saya tidak akan memberikan tambahan sepeser pun untuk membantu Afghanistan sampai saya memiliki keyakinan bahwa uang pembayar pajak AS tidak disalahgunakan oleh pejabat pemerintah Afghanistan yang korup, pedagang narkoba, dan teroris,” kata Lowey.
Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, membantah tuduhan korupsi yang dilakukan oleh staf-staf pemerintahannya, dan berjanji untuk mengambil sikap tegas dalam masalah ini.
Pada hari Senin, Wall Street Journal menyatakan bahwa peneliti AS yakin bahwa “para pejabat Afghanistan dan rekan-rekannya telah menyelewengkan dana bantuan dan perlengkapan logistik dari AS senilai miliaran dolar dan dipakainya untuk memperlancar arus perdagangan narkoba internasional.” (althaf/arrahmah.com)