WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pemangkasan $ 1 miliar bantuan AS yang direncanakan untuk Afghanistan akan datang dari dana untuk pasukan keamanan Afghanistan, menurut tiga sumber AS, satu langkah yang menurut para ahli akan melemahkan kemampuan Kabul untuk memerangi Taliban dan daya ungkitnya untuk menegosiasikan kesepakatan damai dengan mereka, lansir Reuters hari ini (5/4/2020).
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan pengurangan ini pada 23 Maret dan mengancam akan memangkas jumlah yang sama tahun depan dalam rangka memaksa Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan saingan politiknya Abdullah Abdullah untuk mengakhiri permusuhan yang telah disinyalir membantu menghentikan upaya-upaya perdamaian yang dipimpin AS di Afganistan.
Setelah hampir 20 tahun memerangi Taliban, Amerika Serikat mencari cara untuk melepaskan diri dan mencapai perdamaian antara pemerintah yang didukung AS dan kelompok yang menguasai lebih dari 40% wilayah Afghanistan ini.
Pompeo dan pejabat AS lainnya telah menolak untuk merinci secara terbuka bagaimana pemangkasan akan dilakukan. Departemen Luar Negeri menolak mengomentari rencananya.
Dua pembantu kongres AS, berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah ini, ungkap para pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan kepada Kongres bahwa $ 1 miliar akan berasal dari dana Pentagon $ 4,2 miliar yang menjamin sekitar tiga perempat dari anggaran tahunan pasukan keamanan Afghanistan.
“Gagasan bahwa mereka akan memotong pendanaan pasukan keamanan bertentangan dengan kepentingan keamanan nasional AS,” kata salah seorang ajudan, dengan alasan dana tersebut diperlukan untuk mempertahankan kemampuan pemerintah yang didukung AS memerangi Taliban sambil mempertahankan daya tawarnya dalam pembicaraan damai.
Sebagian besar dana itu digunakan untuk membayar gaji, makanan, bahan bakar, peralatan, dan infrastruktur untuk mendukung pasukan Afghanistan dan polisi nasional.
Kongres mengalokasikan setidaknya $ 86,4 miliar bantuan keamanan Afghanistan antara tahun fiskal 2002 dan 2019, menurut laporan Layanan Penelitian Kongres bertanggal 11 Maret.
“Itu satu-satunya dana yang cukup besar untuk mendukung pemotongan $ 1 miliar,” kata sumber ketiga, mantan pejabat militer AS yang juga meminta anonimitas.
Bantuan sipil AS jauh lebih rendah, dengan Departemen Luar Negeri meminta $ 532,8 juta tahun ini, terutama untuk dukungan ekonomi secara umum serta untuk melawan narkotika dan penegakan hukum.
Pompeo mengumumkan pemotongan ini saat ia pulang dari Kabul setelah gagal membujuk Ghani dan Abdullah untuk mengakhiri perselisihan mengenai pemilihan presiden Afghanistan September 2019. Keduanya mengklaim mereka menang dan telah melantik saingannya.
Pompeo mengatakan pemangkasan itu bisa dibatalkan jika keduanya menyelesaikan perselisihan mereka, yang telah menghalangi penunjukan delegasi Afghanistan untuk menegosiasikan perdamaian dengan Taliban setelah perang selama puluhan tahun.
Ancamannya tampaknya berdampak.
Pada tanggal 26 Maret, Ghani mengumumkan tim negosiasi termasuk sekutu Abdullah dan Abdullah menyetujui daftar itu pada 31 Maret.
Pejabat pemerintah dan Taliban juga sepakat untuk memulai pembebasan tahanan sebagai pembukaan pembicaraan damai yang dimimpikan dalam perjanjian 29 Februari-Taliban-AS untuk penarikan pasukan bertahap AS.
Laurel Miller, mantan pejabat Departemen Luar Negeri yang menangani kebijakan Afghanistan, mengatakan pemotongan $ 1 miliar akan memakan waktu namun cukup cepat melukai operasi dan moral keamanan Afghanistan.
Miller pun mengungkapkan pemotongan yang diusulkan mencerminkan tekad Presiden AS Donald Trump yang kelabakan untuk membawa pulang pasukan AS dari konflik terpanjang dalam sejarah Amerika. (Althaf/arrahmah.com)