WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat dan Pakistan sibuk melakukan persiapan pembicaraan hari Senin (22/3), menjelang dialog strategis yang dikatakan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton sebagai ajang untuk menjalin hubungan yang lebih dekat antara kedua sekutu.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Jenderal Ashfaq Kayani mengakhiri konsultasinya dengan komandan tinggi militer Amerika di Florida pada hari Senin pagi dan segera beranjak ke Pentagon untuk melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates.
Jenderal Kayani juga direncanakan akan menghadiri upacara pembukaan dalam pembicaraan antara Hillary Clinton dan Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi di Departemen Luar Negeri AS pada hari Rabu.
“Kami merasa ada hal yang membuat kami menjalin hubungan jangka panjang antara AS dan Pakistan,” kata Gates kepada wartawan sebelum bertemu dengan Jenderal Kayani.
“Bagaimana kami dapat memperkuat hubungan kami dan bagaimana kami dapat membantu Pakistan dalam menghadapi tantangan keamanan tidak hanya harus mereka hadapi, tetapi juga harus kami dan NATO hadapi.”
Gates mengatakan bahwa dialog strategis AS-Pakistan, yang dimulai pada hari Rabu (23/3) ini, akan memungkinkan kedua belah pihak untuk berbicara mengenai berbagai hubungan yang dijalin oleh kedua negara.
Dalam pidatonya pada Hari Pakistan, Clinton menyatakan bahwa kemitraan yang luas antara AS dan Pakistan adalah berdasarkan jiwa “saling menghormati dan kepentingan bersama” dan dialog strategis tingkat menteri pertama di Washington akan menjadi kesempatan untuk menjalin hubungan lebih dekat antara AS dan Pakistan.
AS, kata Clinton, sudah mendukung upaya Pakistan untuk memperkuat “lembaga-lembaga demokrasi, mendorong pembangunan ekonomi, memperluas kesempatan, dan mengalahkan kelompok-kelompok ‘ekstremis’ yang mengancam wilayah Pakistan dan bahkan negara AS sendiri.”
Juga pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Qureshi, yang memimpin delegasi Pakistan dalam dialog, bertemu dengan wakil khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan Richard Holbrooke.
Keduanya bertemu untuk mengkaji ulang agenda dialog dan menyatakan bahwa kedua negara memiliki keinginan untuk lebih memperkuat hubungan mereka.
Tapi New York Times melaporkan pada hari Senin bahwa kehadiran militer yang kuat dalam dialog ini menunjukkan bahwa Jenderal Kayani “akan menjadi peserta Pakistan dominan dalam pertemuan-pertemuan penting di Washington minggu ini”.
Media AS juga melaporkan bahwa hanya 48 jam sebelum dialog, pemerintah Pakistan mengajukan permohonan di Pengadilan Tinggi berupaya untuk menyelidiki Dr. A.Q. Khan atas laporan yang muncul baru-baru ini mengenai keterlibatannya dalam mengembangkan program nuklir Iran.
Langkah ini mengikuti indikasi dari Washington bahwa adalah pihaknya terbuka untuk berdiskusi dengan Pakistan mengenai masa depan energi nuklir.
Mengutip pernyataan pejabat senior Amerika Serikat baru-baru ini, media pun melaporkan bahwa perundingan ini diharapkan menjadi alat yang dapat membantu menentukan hubungan antara Amerika Serikat dan Pakistan bersamaan dengan agenda perang AS melawan ‘Taliban’ yang diklaim telah mencapai tahap akhir di Afghanistan. (althaf/dawn/arrahmah.com)