WASHINGTON (Arrahmah.id) – Amerika Serikat telah membahas proposal dengan sekutunya, termasuk “Israel”, untuk melanjutkan pembicaraan nuklir dengan Iran.
Tujuannya adalah untuk membekukan bagian dari program nuklir Teheran dengan imbalan sejumlah keringanan atas sanksi yang melumpuhkan yang terus menghukum ekonomi Iran, menurut Axios.
Iran dengan berani meningkatkan program nuklirnya selama beberapa tahun terakhir, memperkaya uranium jauh melampaui batas yang ditetapkan dalam kesepakatan nuklir 2015 bahkan ketika pembicaraan kesepakatan terhenti.
Para pejabat AS dilaporkan menyebutkan kepada rekan-rekan mereka di “Israel”, Prancis, Inggris, dan Jerman bahwa mereka sedang mempertimbangkan proposal di mana Iran akan mengekang pengayaan uraniumnya sebesar 60 persen dengan imbalan keringanan sanksi.
Iran telah mengumpulkan 87,5 kilogram uranium yang diperkaya hingga 60 persen, menurut laporan Frebruary oleh Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA). Uranium yang diperkaya hingga 90 persen adalah tingkat senjata, menurut para ahli.
Pejabat AS dilaporkan mulai membahas proposal tersebut pada Januari. Iran tahu tentang proposal itu tetapi tidak setuju, menurut Axios. Sebaliknya, Teheran ingin kembali ke ketentuan kesepakatan nuklir 2015, menurut diplomat “Israel” dan Barat.
The New Arab telah menghubungi kementerian luar negeri Iran untuk mendapatkan komentar.
Kekuatan Barat dan Iran hampir mencapai kesepakatan tahun lalu, tetapi gagal setelah negara-negara Barat menolak permintaan Teheran untuk melarang inspeksi IAEA ke situs nuklirnya. (zarahamala/arrahmah.id)