WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pemerintahan Biden mengatakan pada Rabu (14/7/2021) bahwa pihaknya siap untuk memulai penerbangan evakuasi untuk penerjemah Afghanistan yang membantu militer AS dalam perang yang hampir 20 tahun.
Penerbangan Operasi Pengungsi Sekutu dari Afghanistan selama minggu terakhir bulan Juli akan tersedia terlebih dahulu untuk pemohon visa imigran khusus yang sudah dalam proses mengajukan permohonan residensi AS, menurut Gedung Putih.
Pejabat pers Gedung Putih Jen Psaki menolak merinci berapa banyak warga Afghanistan yang diperkirakan termasuk di antara mereka yang dievakuasi dalam penerbangan pertama atau ke mana mereka yang dievakuasi akan dibawa, dengan alasan masalah keamanan, lansir AP.
“Alasan kami mengambil langkah ini adalah karena mereka adalah individu yang berani,” kata Psaki. “Kami ingin memastikan bahwa kami mengenali dan menghargai peran yang mereka mainkan selama beberapa tahun terakhir.”
Konfirmasi tentang jadwal penerbangan evakuasi datang ketika Presiden Joe Biden bertemu dengan Jenderal Austin “Scott” Miller, yang awal pekan ini mengundurkan diri sebagai komandan tertinggi AS di Afghanistan. Psaki mengatakan Biden ingin secara pribadi berterima kasih kepada Miller karena melakukan penarikan pasukan AS yang “tertib dan aman”.
Miller, yang mengawasi perang selama hampir tiga tahun, menyatakan keprihatinan yang mengerikan di hari-hari terakhirnya sebagai komandan tentang hilangnya distrik-distrik di seluruh negeri dengan cepat oleh Taliban, mengatakan kepada wartawan bahwa “perang saudara tentu saja merupakan jalan yang dapat divisualisasikan jika ini berlanjut pada lintasannya sekarang.”
Biden telah menghadapi tekanan dari anggota parlemen di kedua pihak untuk membuat rencana untuk membantu mengevakuasi pembantu militer Afghanistan sebelum penarikan pasukan AS bulan depan. Gedung Putih mulai memberi pengarahan kepada anggota parlemen tentang garis besar rencana mereka bulan lalu.
Perencanaan evakuasi berpotensi mempengaruhi puluhan ribu warga Afghanistan. Beberapa ribu warga Afghanistan yang bekerja untuk Amerika Serikat -ditambah anggota keluarga mereka- sudah dalam jalur aplikasi untuk visa imigran khusus.
Pemerintahan Biden juga telah berupaya mengidentifikasi negara ketiga atau wilayah AS yang dapat menampung warga Afghanistan saat aplikasi visa mereka diproses. (haninmazaya/arrahmah.com)