WASHINGTON (Arrahmah.com) – Panglima tinggi AS telah memperingatkan bahwa Washington akan mempertimbangkan penggunaan banyak pilihan bahkan bagi militer dalam melawan ancaman bagi jaringan komputer angkatan bersenjatanya.
Jenderal Force Kevin Chilton mengatakan bahwa cyber spionase dan serangan dari suatu bangsa atau kelompok teror yang dibiayai dengan baik adalah ancaman yang paling besar bagi jaringan militer.
“Pekerjaan kami adalah memberikan pilihan. Saya tidak ingin anda mengambil apapun begitu saja jika di sana tersedia pilihan, dalam hal ini ketika militer kami menanggapi sebuah serangan, baik lewat senjata atau program komputer,” kata Chilton.
Jen Chilton, yang mengepalai Pimpinan Strategis AS, menambahkan bahwa Pentagon tengah konsentrasi untuk memperoleh cara baru dalam melumpuhkan atau mengubah komunikasi peperangan.”
Militer AS berencana untuk membentuk sebuah perintah cyber baru di Fort Meade sebelah Washington yang akan bertugas untuk menyampaikan laporan pada Komando Strategis.
Keputusan ini merupakan respon terhadap kekhawatiran atas operasi cyber yang selama ini terpisah-pisah, dan tidak terkoordinasi sebagaimana mestinya.
Chilton mengatakan pihaknya akan membutuhkan sekitar 2.000-4.000 staf selama lima tahun mendatang untuk rencana operasi cyber-nya ini. (Althaf/arrahmah.com)