WASHINGTON (Arrahmah.id) — Menurut seorang pejabat militer Amerika Serikat (AS), kelompok militan Islamic State Khurasan Provience (ISKP) sedang berencana menyerang Barat sebelum tahun 2023 berakhir.
Meski pertempuran sporadis terus berlangsung antara Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) dengan ISKP, kelompok yang berafiliasi pada ISIS ini makin dekat untuk melakukan perlawanan keluar perbatasan Afghanistan, kata Jenderal Komando Pusat AS (CENTCOM) Michael Kurilla kepada para anggota Kongres, seperti dikutip VOA (16/3/2023).
Komandan CENTCOM itu mengatakan ada “kemungkinan lebih tinggi” bahwa operasi ISKP akan menarget kepentingan Barat atau AS di Asia atau Eropa. Dia menambahkan, akan “jauh lebih sulit” bagi mereka untuk melakukan serangan di wilayah AS.
Penilaian Kurilla itu disampaikan lebih dari satu setengah tahun setelah pasukan AS terakhir meninggalkan Afghanistan, sehingga sangat menyulitkan AS dan sekutunya untuk mengumpulkan data intelijen tentang ISKP atau Al Qaida.
Penilaian ini menyusul penilaian serupa oleh para pejabat tinggi AS lainnya, yang melihat bukti ISKP ingin menunjukkan gigi di panggung global.
“Ini masalah waktu sebelum mereka memiliki kemampuan dan niat untuk menyerang Barat,” kata kepala Badan Intelijen Pertahanan, Letnan Jenderal Scott Berrier, kepada para anggota kongres pada sidang pekan lalu.
Pada Januari 2023, pejabat tinggi kontraterorisme AS mengatakan kepada khalayak virtual bahwa ISKP adalah “aktor ancaman yang paling saya khawatirkan.”
Negara-negara lain juga melihat tanda-tanda kebangkitan ISKP. (hanoum/arrahmah.id)