ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Sebuah survey dilakukan oleh Al Jazeera di Pakistan memperlihatkan kekecewaan yang tersebar luas terhadap Amerika Serikat karena selalu ikut campur dalam urusan dalam negeri Pakistan.
Jajak pendapat tersebut diadakan oleh Gallup Pakistan, cabang Gallup International, dan dengan lebih dari 2.600 orang sebagai responden.
Wawancara dilaksanakan di empat provinsi terhadap laki-laki dan perempuan yang mewakili masing-masing latar belakang tingkat ekonomi dan etnik.
Ketika responden ditanya tentang apa yang mereka anggap sebagai ancaman yang paling besar bagi bangsa Pakistan, prosentase paling besar yakni 59% menjawab Amerika Serikat, salah satu negara yang selalu sigap memberikan bantuan militer dan pembangunan. Sebanyak 18% lainnya menjawab bahwa ancaman yang luar biasa datang dari negara tetangganya, India, yang sudah berseteru dengan Pakistan melalui tiga peperangan pada 1947.
Saat ditanya apaah mereka mendukung atau menentang serangan pesawat militer AS yang selalu diklaim Washington ditargetkan sasaran Taliban dan al Qaidah, hanya sembilan persen yang menyatakan mendukung.
Suara terbesar yakni sebanyak 67% menentang operasi militer AS di atas tanah Pakistan.
“Ini adalah fakta bahwa kebencian pada AS meningkat dengan sangat cepat, sebagian besar karena serangan militer melalui pesawat tanpa awak,” ujar Makhdoom Babar, kepala redaktur surat kabar Pakistan The Daily Mail.
“Mungkin bagi agen intelejen dan militer serangan AS itu adalah serangan produktif, namun masyarakat secara umum memperdebatkannya, sebab seranga udara tersebut mengakibatkan terlalu banyak kerusakan,” tambah Babar.
Di lain pihak, Washington menolak untuk memberikan konfirmasi seputar hal tersebut, padahal hanya militer AS dan CIA-lah yang diketahui memiliki teknologi semacam itu. (Althaf/alj/arrahmah.com)