AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Militer AS menyangkal telah membunuh warga sipil dalam operasi militer mereka. Baru-baru ini, media Afghanistan memberitakan bahwa AS telah membunuh 25 warga sipil Afghan.
Kolonel Greg Julian, jurubicara AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (21/1) bahwa mereka akan melakukan investigasi untuk membongkar “kebenaran” setelah media-media di Afghanistan memberitakan bahwa 25 warga sipil AS kembali dibunuh oleh tentara AS dalam operasi militernya.
Militer AS mengklaim, mereka yang tewas adalah para tentara anti-pemerintah (militan). 19 militan telah tewas dalam serangan udara AS di lembah Tagab, Provinsi Kapisa, 50 Km dari Utara Kabul.
“Tidak ada warga sipil yang tewas,” ujar Julian.
Namun, saksi mata di sekitar wilayah tersebut menolak klaim AS. Mereka mengatakan, yang tewas adalah warga sipil biasa yang tidak memegang senjata.
Kematian Warga sipil
Tentara kafir di Afghanistan dan Hamid Karzai tengah berada dalam situasi “tegang” terkait meningkatnya kematian warga sipil Afghanistan selama operasi militer AS dan NATO di Afghanistan.
Kelompok HAM pada Rabu (21/1) mengatakan, tentara AS dan NATO bertanggungjawab atas tewasnya lebih dari 1.100 warga sipil Afghanistan di tahun lalu.
“Operasi militer AS dan NATO di Afghanistan pada tahun 2008 menewaskan sedikitnya 1.100 warga sipil, dan melukai lebih dari 2.800 lainnya. Lebih dari 80.000 orang kehilangan tempat tinggal.”
Militer AS dan NATO tidak pernah berhasil membunuh mujahidin Afghanistan dalam serangan udara mereka. Mereka hanya mampu membunuh warga sipil, karena operasi militer yang dilakukan tidak dipersiapkan dengan matang. Mereka tidak mengetahui dengan pasti keberadaan para mujahidin.
Namun alat propaganda mereka selalu memberitakan keberhasilan AS dan NATO menewaskan mujahidin Afghanistan, padahal yang mereka bunuh tidak lain hanyalah warga sipil biasa. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)