WASHINGTON (Arrahmah.com) – Para pemuka agama telah mengecam mantan-mantan pejabat tinggi AS yang telah memanipulasi isi Al Kitabnya untuk kepentingan kampanye ‘anti-teror’ mereka.
Mantan-mantan pejabat itu telah mengutip ayat-ayat Injil di luar dugaan dalam laporan tertentu yang akan diajukan sebagai pertimbangan tambahan, seperti yang dipalorkan dalam Los Angeles Times edisi Senin (25/5).
Minggu lalu, wartawan dan pengumpul data mantan pejabat pemerintahan, Robert Draper memperlihatkan laporan 2003 yang ditujukan pada mantan sekretaris keamanan Donald Rumsfeeld sebelum dikirim ke mantan presiden George W. Bush.
Dokumen tersebut dilengkapi dengan gambar para tentara yang ada di bawah ketaatan dan dihiasi dengan gambar para tentara dan juga memuat banyak bagian dari Injil yang disalahgunakan.
Sebuah gambar yang dipakai sebagai sampul salah satu laporan tersebut memiliki keterangan “Untuk siapa Aku dikirim dan siapa yang akan pergi mengambil kita? Inilah Aku, Tuhan. Kirimlah aku.” dari kitab Isaiah dalam Perjanjian Lama.
“Sebagai orang Kristen, saya sangat bermasalah dengan…. sebuah ayat mengenai seruan nabi mengangkat hambanya sendiri dari ketidaksetiaan … namun malah dipakai sebagai seruan besar AS untuk menyerang Irak,” ungkap Scott Alexander, direktur Program Studi Muslim-Katolik dalam Persatuan Teologi Katolik Chicago, yang dikutip oleh harian Los Angeles.
“Apa yang ada dalam isu adalah kemungkinan memaksakan konteks terhadap teks Al Kitab untuk meng-agamis-kan misi militer AS,” tambah dia.
“Ayat yang ada dalam sampul laporan lain berbunyi “tempatkanlah para tentara Tuhan” – yang dalam kitab Perjanjian Baru berarti seruan agar para pemeluknya memperkuat diri mereka sendiri dengan memihak kebenaran, keadilan, dan kedamaian.”
“Semua ini benar-benar penyalahgunaan Al Kitab untuk memaksakan suatu konteks dan membenarkan salah satu pihak untuk menyerang yang lainnya,” tegas Rev. John Buchanan, pastur salah satu gereja di Chicago. (Althaf/ptv/arrahmah.com)