TRIPOLI (Arrahmah.com) – Seorang mantan tahanan Guantanamo, Sufian Ben Qumu, dijadikan tersangka utama dalam serangan 11 September 2012 lalu di Benghazi, Libya, lansir Washington Post.
Para pejabat AS mengklaim bahwa Sufian memainkan peran dalam serangan terhadap kompleks diplomatik Amerika di Benghazi, Libya, itu dan mereka berencana untuk menunjuk kelompok yang dipimpin Sufian sebagai organisasi “teroris” asing.
Sufian berbasis di Derna, Libya dan menjalankan cabang Anshar Al-Shariah yang berkantor pusat di kota itu. Para pejabat AS telah mengklaim bahwa beberapa anggota milisi Sufian dari Derna “berpartisipasi dalam serangan tersebut.”
Pada akhir 2013, sejumlah pejabat intelijen AS mengklaim kepada LWJ bahwa ada sejumlah besar bukti yang menghubungkan Sufian dengan para penyerang Benghazi.
Biografi Sufian disebut-sebut menunjukkan hubungan dekatnya dengan Al-Qaeda.
Sufian melakukan perjalanan ke Afghanistan untuk melawan penjajah Soviet pada tahun 1980-an. Pada tahun-tahun berikutnya setelah akhir jihad anti-Soviet, Sufian bergabung dengan Al-Qaeda ke Sudan dan kemudian, pada pertengahan hingga akhir 1990-an, dia kembali ke Afghanistan dan Pakistan.
Sufian kemudian tertangkap di Pakistan setelah serangan 9/11 dan dipindahkan ke penjara Amerika di Teluk Guantanamo.
Joint Task Force Guantanamo (JTF – GTMO) mengklaim bahwa Sufian bekerja sebagai driver untuk sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah di Sudan, berjuang bersama Al-Qaeda dan Taliban di Afghanistan, dan menjalin hubungan dengan beberapa pemimpin Al-Qaeda terkemuka lainnya. (Banan/arrahmah.com)