DUBAI (Arrahmah.com) – Militer AS telah memberikan kontrak kepada sebuah perusahaan yang berbasis di Dubai senilah lebih dari 8 juta USD untuk biaya pasokan bagi pasukannya di Afghanistan, berdasarkan laporan sebuah koran, dilansir Alarabiya, (26/6/2012).
Anham, sebuah perusahaan kontraktor yang berbasis di Dubai, telah memenangkan kontrak dari Badan Logistik Pertahanan Amerika Serikat (DLA) untuk menyediakan distribusi full-line makanan dan distribusi non-food serta dukungan untuk pasukan AS di Afghanistan.
“Apakah ini merupakan dukungan kami untuk pasukan AS dan Departemen Negara di Irak, Kuwait dan Yordania atau Angkatan Darat Amerika Serikat di Afghanistan, kami memberikan layanan terbaik pada saat itu dan sesuai anggaran,” kata Anham dalam sebuah rilisannya.
Anham akan mengambil alih dari Supreme Foodservice yang telah berjalan lama selama ini di tengah-tengah sengketa penagihan yang organisasi itu miliki dengan Pentagon.
The Wall Street Journal (WSJ) mengutip Pentagon yang mengatakan bahwa Pentagon telah menghabiskan uang sebesar 6,8 juta USD sejak 2005 pada kontrak pasokan makanan dengan layanan pasokan, sebuah unit Supreme Group yang berbasis di Belanda.
Awal tahun ini, DLA, sayap logisting Pentagon, mulai mengurangi pembayaran kepada pemasok hingga 21,7 juta USD sebulan dengan tujuan untuk memulai menutup apa yang layanan pemasok itu katakan sebesar 750 juga USD dalam overpayment, tambah laporan itu.
DLA pada hari Jum’at (22/6) mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan sebuah kontrak sebesar sekitar 8,1 juta USD kepada vendor baru, Anham FZCO, setelah mengikuti kompetisi selama sebulan.
Namun menurut WSJ, sayap logistik Pentagon telah terjebak kesepakatan interim terpisah dengan Supreme bernilai sekitar 1,5 milyar USD.
Anham adalah sebuah perusahaan kontraktor yang didirikan oleh para pelaku pasar Arab Supply dan Trading Company (Astra) of Saudi Arabia, GMS Holdings (pendiri utama Munir Sukhtian International) of Jordan, dan HII-Finance Corporation of Vienna, Virginia, AS. (siraaj/arrahmah.com)