(Arrahmah.com) – Amerika Serikat (AS) nampaknya tengah mempersiapkan jatuhnya rezim Syi’ah Nushairiyah pimpinan Bashar Assad. CNN melaporkan, mengutip sumber AS bahwa jika rezim Suriah digulingkan, akan ada ‘kebutuhan mendesak’ untuk mengirim pasukan dengan alasan ‘untuk mengontrol senjata kimia dan biologis’.
Keberadaan Baret Hijau AS di Yordania adalah bukti bahwa AS siap untuk menginvasi Suriah, dengan dalih ‘melindungi negara Arab ini dalam perkembangan peristiwa yang tidak terkontrol’.
Laporan itu juga mengatakan bahwa Baret Hijau AS sedang melatih pasukan khusus Yordania dalam kasus sehubungan dengan jatuhnya rezim Alawiyah itu. Para tentara dari unit Angkatan Darat AS dengan melatih rekan-rekan mereka di Yordania untuk ‘skenario situasi terburuk’, termasuk hilangnya kontrol pasukan pemerintah di Suriah, lagi-lagi dengan dalih ‘atas kekhawatiran gudang senjata kimia dan biologis’.
PBB sendiri telah mengeluarkan solusi gencatan senjata untuk kerusuhan yang sedang berlangsung di Suriah. Namun solusi tersebut nyatanya tak membuat pasukan rezim berhenti melakukan pembantaian terhadap warga sipil.
Menurut para pengamat, mereka percaya bahwa ada tiga kekuatan pasukan yang tengah berseteru di Suriah, Mujahidin yang berafiliasi ke Al-Qaeda, geng-geng Alawiyah yang setia kepada Assad, dan para pemberontak yang didukung AS, Arab Saudi, Qatar dan Eropa.
Ribuan warga sipil Muslim Suriah, yang kebanyakan tak bersenjata, bahkan wanita dan anak-anak tak berdosa telah menjadi korban pembantaian dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang dirasa lebih aman. Pembantaian baru yang dilakukan oleh pasukan pro-Assad, yang terjadi pada hari Jum’at (25/5/2012) telah menewaskan sekitar 133 warga sipil, yang kebanyakan korbannya adalah anak-anak kecil. Hampir setiap hari korban dari kalangan kaum Muslimin berjatuhan.
Sementara itu, beberapa Ulama dan Mujahidin dari negara-negara tetangga, telah berdatangan ke Suriah untuk menolong saudara-saudara mereka yang sedang dizalimi itu. (siraaj/arrahmah.com)