KAIRO (Arrahmah.com) – Amerika Serikat telah mengirimkan sebanyak 10 pesawat termpur Apache ke Mesir selama pekan lalu, sebagai tanda membaiknya hubungan dua negara bersekutu tersebut dalam melawan “ekstremisme” di Timur Tengah, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Sabtu (20/12/2014).
Sebelumnya pada April lalu, AS telah memutuskan untuk mencabut pemberhentian pengiriman Apache, setelah sempat dimoratorium akibat penggulingan Presiden Muhammad Mursi dan serangan terhadap para demonstran Ikhwanul Muslimin.
Pada September lalu Pentagon telah mengumumkan bahwa AS akan segera mengirimkan helikopter canggih buatan Boeing itu untuk membantu Mesir dalam upaya pemberantasan “terorisme”.
Setiap tahunnya AS telah mengucurkan dana sekitar US$1,5 miliar untuk membantu Mesir, termasuk sebesar US$1,3 miliar untuk bantuan militer.
Mesir saat ini tengah berjuang untuk memerangi para pejuang yang sering menargetkan aparat keamanan dan bermarkas di Semenanjung Sinai yang berbatasan dengan “Israel” dan Jalur Gaza.
Untuk mengatasi “terorisme”, Mesir telah menciptakan zona aman sepanjang satu kilometer di dekat perbatasan Gaza. Mesir telah mengevakuasi rumah, bangunan, pohon dan menghancurkan terowongan-terowongan Gaza.
Para aktivis mengatakan bahwa upaya Mesir dalam memberantas kelompok pejuang telah meluas dan juga menargetkan para demonstran damai. Menurut para demonstran, Mesir telah melanggar hak asasi manusia.
Bukti lain dari membaiknya hubungan AS-Mesir adalah ditempatkannya kembali Duta Besar dari Washington di Kairo yang saat ini dijabat oleh Stephen Beecroft yang tiba di Mesir Kamis lalu.
Dubes AS sebelumnya meninggalkan Kairo lebih dari setahun yang lalu setelah penggulingan Muhammad Mursi.
(ameera/arrahmah.com)