WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, mendesak penguasa militer Mesir, Marsekal Hussein Tantawi, untuk mencabut larangan perjalanan pada warga Amerika yang bekerja untuk kelompok-kelompok pro-demokrasi, Pentagon mengatakan pada Senin (30/1/2012).
Sementara itu, pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada AFP bahwa “segelintir warga AS” telah mengambil tempat berlindung di kedutaan besar AS di Kairo sambil menunggu izin dari Mesir untuk meninggalkan negara itu.
Melalui sambungan telepon, Panetta meminta Tantawi “mengambil langkah untuk mencabut larangan perjalanan pada warga negara Amerika yang ingin meninggalkan Mesir,” kata jurubicara Pentagon, George Little, dalam sebuah pernyataan.
Panetta juga “menyatakan keprihatinan atas pembatasan terhadap LSM yang beroperasi di Mesir,” tambah Little.
Pihak berwenang Mesir telah melarang sejumlah warga AS yang bekerja organisasi non-pemerintah yang didanai AS, termasuk International Republican Institute, untuk meninggalkan Mesir.
Larangan itu telah mempertegang hubungan AS-Mesir setelah sejumlah pengacara Kairo bulan lalu menyerbu kantor IRI, National Democratic Institute, dan Freedom House.
Departemen Luar Negeri As mendesak pemerintah Mesir untuk mengangkat pembatasan itu segera.
“Kami dapat mengkonfirmasi bahwa sejumlah warga AS telah memilih untuk tinggal di kompleks kedutaan di Kairo sambil menunggu izin untuk berangkat dari Mesir,” kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS.
Sementara itu, delegasi tingkat tinggi militer Mesir telah tiba di AS untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat dari Pentagon, Departemen Luar Negeri, dan Kongres.
“Perjalanan ini direncanakan jauh sebelum ini isu LSM ini muncul. Jelas, saya yakin bahwa (isu ini) akan dibahas dalam pertemuan. “
Meski demikian, dia menambahkan: “Kunjungan ini lebih rutin dari perjalanan khusus yang direncanakan.” (althaf/arrahmah.com)