SINGAPURA (Arrahmah.com) – Manusia nomor satu di Departemen Pertahanan AS, Robert Gates, pada Sabtu (30/5) mendesak komunitas internasional untuk memberikan lebih banyak bantuan kepada Afghanistan untuk membangun infrastruktur, mengembangkan militer dan kepolisian, dan menjamin keamanan pemilihan umum tahun ini.
“Saya tahu beberapa negara di Asia telah menyimpulkan bahwa Afghanistan tidak melambangkan ancaman strategis bagi negara mereka, karena lokasi geografis Afghanistan,” kata Gates saat menemui menteri pertahanan Singapura.
“Tetapi ancaman dari negara tersebut adalah sokongan internasional, baik dalam bidang keamanan, ekonomi atau ideologi.”
Amerika Serikat memimpin pasukan gabungan lebih dari 40 negara di Afganistan dan di belum lama ini menambahkan 20.000 personil lagi untuk 38.000 personil yang sudah ada di sana dalam rangka menekan bangkitnya Taliban.
Pemilihan yang akan dilakukan pada Agustus mendatang dilihat sebagai kunci uji kemajuan Afghanistan dan sukses atau gagalnya pemilihan berpengaruh pada peristiwa lainnya tahun ini, kata Gates.
Gates mengatakan pihaknya akan mencari lebih banyak negara Eropa yang cukup berkomitmen sejak pertemuan NATO sebelumnya mengidentifikasi Afhganistan sebagai prioritas tertinggi pendampingan dalam perang.
Namun ia mengatakan bahwa ada jurang yang cukup besar antara NATO dan komitmen para negara anggotanya.
“Kebutuhan kami lebih besar daripada komitmen yang telah kami buat,” ujar Gates ketika menjawab pertanyaan dari delegasi pertemuan.
Sebagian besar anggota NATO mengatakan telah mengirimkan jumlah tentara yang cukup signifikan dan telah menekankan usaha mereka untuk membantu stabilitas Afghanistan yang tidak hanya dalam operasi militer belaka.
“Tantangan di Afghanistan sangat kompleks dan hanya bisa dihadapi jika kita semua bekerja sama,” kata Gates.
“Ada banyak tantangan yang harus kita hadapi di Afghanistan… Afghanistan merupakan negara miskin. Ia ada di posisi ke-empat dari kelima negara paling miskin di dunia, namun sangat potensial. Selama 35 tahun ke belakang sebelum semua perang ini berlangsung, Afghanistan sebetulnya merupakan negara eksportir produk-produk pertanian dan produk-produk lainnya.”
Keamanan Afganistan pada akhirnya akan sangat bergantung pada berkembangnya kekuatan militer dan pasukan kepolisian, seperti yang diprioritaskan oleh Amerika Serikat, katanya.
Gates memuji serangan Pakistan terhadap para mujahidin yang terjadi akhir-akhir ini dengan menyerukan bahwa kebangkitan mujahidin Taliban merupakan “ancaman eksistensial” bagi Pakistan. Angkatan perang Pakistan sudah mengklaim telah membersihkan mujahidin Taliban di lembah Swat.
“Saya pikir fakta bahwa mereka sudah mengambil tindakan yang jelas, dengan mengerahkan sejumlah angkatan perang yang mereka miliki di bagian barat negaranya, dan mereka berhasil memperlihatkan kesungguhan mereka terhadap ‘ancaman’ yang secepat mungkin bisa mengambil alih negara mereka,” katanya.
Gates pun mengatakan AS akan menyediakan bantuan dan pelatihan militer untuk Pakistan dalam memerangi Taliban, namun komentarnya memberi kesan bahwa AS tidak akan begitu saja mengirimkan pasukannya ke negara yang juga terlibat konflik dengan India tersebut.
“Kami sangat sensitif dengan kedaulatan Pakistan dan sangat ingin membantu. Namun, kami hanya akan membantu ketika Pakistan meminta kami untuk membantu negaranya.” (Althaf/reuters/arrahmah.com)