WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat telah mulai meminta bantuan bantuan intelejen asing untuk melanjutkan misinya untuk ‘menumpas’ apa yang dipropagandakan oleh Washington ke sebagai terorisme.
Dalam rangka melancarkan agendanya meningkatkan perang melawan teror, Washington menugaskan mitra asingnya untuk melakukan ‘penangkapan, penginterogasian dan penahanan dan lain-lain, sebagaimana dilaporkan New York Times pada Jumat (22/5).
Harian tersebut mengutip beberapa mantan intelejen dan pejabat Amerika pejabat sekutu mengatakan bahwa akan ada perubahan besar-besaran. Mereka mengatakan pemerintahan sekarang sedang mencari dan mengupayakan keterlibatan asing sepenuhnya dalam agenda perang melawan terorismenya.
Kemajuan ini datang pada saat yang sama ketika penjara militer Amerika di luar negeri yang telah menahan beberapa orang yang dicurigai teroris sejak 2001, telah mencapai rekor tertinggi dalam penyiksaan tak berkeperimanusiaan di dunia dan akhir-akhir ini mendapat seruan dunia internasional agar ditutup.
Perintah penutupan penjara yang dikelola oleh CIA di luar negeri dan Guantanamo di Kuba telah diturunkan meskipun aksi penangkapan dalam rangka aksi anti-teror di luar negari diklaim semakin mengalami kemajuan. Hal ini, menurut AS, bisa dilihat dari semakin banyaknya tersangka terorisme yang ditangkap di berbagai negara di dunia sebagai akibat dari kerja sama yang dilakukan AS dengan masing-masing pemerintah untuk mewujudkan ‘perdamaian dunia’. (Althaf/arrahmah.com)