WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pejabat senior Gedung Putih mengatakan AS mempertimbangkan tidak akan menyisakan pasukannya di Afghanistan setelah akhir 2014.
Namun pejabat tersebut menekankan bahwa pemerintah penjajah AS tetap berkomitmen untuk mencegah Afghanistan menjadi surga bagi Al Qaeda.
Komentar pada Selasa (8/1/2013) datang saat Hamid Karzai menuju Washington untuk melakukan pembicaraan dengan majikannya, Barack Obama.
Ditanya apakah Obama akan mempertimbangkan skenario di mana semua pasukan AS meninggalkan Afghanistan dan tidak ada kekuatan tersisa, Ben Rhodes, wakil penasehat keamanan mengatakan : “Itu akan menjadi pilihan yang akan dipertimbangkan,” lansir Al Jazeera.
“Kami tidak akan mengesampingkan opsi apapun.”
Obama mengklaim tujuannya saat ini adalah memastikan tentara boneka Afghan memiliki kapasitas dan peralatan untuk membela diri dan memastikan Mujahidin Afghanistan tidak memiliki kekuatan lagi pasca Amerika meninggalkan negara itu.
Meningkatnya tekanan
Tekanan terus tumbuh terhadap Obama untuk mengakhiri perang dengan cepat karena AS telah terlalu lelah. Anggaran militer yang membengkak dan meningkatnya serangan insider oleh pasukan yang mengenakan seragam Afghanistan juga menciptakan kekhawatiran tersendiri.
“Jika Obama tidak menemukan cara untuk pergi, ia harus menyetujui jumlah minimum yang diperlukan,” ujar The New York Times dalam editorialnya minggu ini.
Obama akan menjadi tuan rumah dalam pembicaraan dengan Karzai di Gedung Putih pada Jumat (11/1) sehari setelah Karzai bertemu dengan Hillary Clinton.
Para pejabat AS mengatakan keputusan harus dibuat selama kunjungan Karzai.
AS dan sekutunya mengklaim bahwa mereka bisa memastikan pertempuran di Afghanistan akan berakhir tahun ini sebelum berpindah ke peran pelatihan pasukan lokal sampai tahun 2014. Namun fakta di lapangan, kekuatan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan terus meningkat dan wilayah-wilayah yang mereka kendalikan juga terus melebar. Mampukah AS dan sekutunya mengakhiri kekuatan Mujahidin dalam waktu satu tahun ini serta menyerahkan kendali Afghanistan kepada boneka mereka? Wallahu’alam. (haninmazaya/arrahmah.com)