WASHINGTON (Arrahmah.com) – Otoritas militer AS di Afghanistan berusaha meningkatkan potensi intelijen mereka dan mengembangkan operasi di Afghanistan demi memerangi mujahidin Taliban.
Kombinasi antara kendaraan tak berawak dan sensor-laden yang dihubungkan dengan tentara didarat akan menjadikan “mata tak berkedip” di wilayah perang, ujar Michael Vickers, petinggi operasi khusus Pentagon.
“Penggunaan teknologi canggih seperti yang digunakan di Irak, adalah kunci untuk menggagalkan rencana Taliban dalam menyelesaikan serangan mereka di negeri tersebut,” lanjutnya dengan optimis.
“Sistem yang mengambil bagian operasi intelijen sangat penting ke depannya untuk menghadapi para ‘militan’,” ujarnya pada Kamis (23/7).
Tapi ia menambahkan, “kemenangan” di Afghanistan hanya akan diraih dengan bantuan penduduk Afghan.
“Kami akan membawa seluruh teknologi canggih yang memungkinkan, tapi kami ingin ini dimenangkan oleh penduduk Afghan.”
Vicker melanjutkan, pesawat tak berawak akan dikirimkan ke Afghanistan. Predator tersebut akan menembakan misil dan menghantam target dengan tepat.
Tapi pada faktanya, tembakan-tembakan misil dari pesawat tak berawak kebanggaan AS hanya memakan korban dari kalangan sipil Afghan. Ratusan sipil telah meninggal akibat hantaman misil-misil yang salah sasaran tersebut.
Tentara musuh semakin kebingungan menghadapi perlawanan mujahidin Imarah Islam Afghanistan, mereka mencoba berbagai strategi untuk “menghabisi” para mujahid, mulai dari menambah jumlah tentara, memprovokasi penduduk Afghan untuk memerangi mujahidin dan kini akan meningkatkan operasi intelijen. Kita lihat saja, apakah AS mampu menghadapi perlawanan sengit dari kubu mujahidin yang semakin baik setiap waktunya. (haninmazaya/arrahmah.com)