HASAKAH (Arrahmah.com) – Pasukan khusus dan para ahli AS dilaporkan mendirikan sebuah pangkalan udara di timur laut Suriah sebagai bagian dari pertempuran yang mereka klaim melawan Daulah Islam atau yang dikenal dengan ISIS, ujar sumber-sumber militer pada Sabtu (23/1/2016).
Sumber mengatakan kepada AFP bahwa pekerjaan untuk memperluas lapangan udara di Rmeilan, provinsi Hasakah, di mana pesawat yang digunakan untuk menyemprot pestisida pada tanaman sebelum perang Suriah dimulai lima tahun lalu diterbangkan, sedang berlangsung.
Sumber militer Suriah mengatakan hampir 100 ahli Amerika bersama pasukan dari Unit Perlindungan Rakyat Kurdi anti-ISIS telah memperluas landasan dan memperbarui beberapa infrastruktur.
“Pangkalan udara tersebut akan digunakan untuk helikopter dan pesawat kargo. Landasan sekarang seluas 2.700 meter dan siap untuk digunakan oleh pesawat yang akan mengangkut peralatan dan amunisi,” tambah sumber tersebut seperti dilansir AFP.
Pentagon menolak mengonfirmasi laporan namun mengklaim militer AS tidak mengambil kendali atas setiap lapangan terbang di Suriah.
“Belum ada perubahan ukuran misi kehadiran AS di Suriah,” klaim juru bicara Komando Pusat AS, Kolonel Pat Ryder.
Pada akhir Oktober lalu, presiden negara penjajah AS, Barack Obama, resmi mengerahkan hingga 50 tentara operasi khusus ke Suriah yang diklaim untuk menasehati pasukan darat lokal yang berjuang melawan ISIS.
Sumber militer mengatakan kepada AFP bahwa pasukan AS telah bekerja di lapangan udara Rmeilan selama lebih dari tiga bulan.
Seorang sumber lainnya mengatakan pasukan khusus AS dan penasehat militer menggunakan pangkalan Rmeilan sebagai basis, di mana helikopter lepas landas menuju target serangan.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di London mengatakan lapangan terbang telah melebar dan hampir siap digunakan oleh pesawat Amerika. (haninmazaya/arrahmah.com)