WASHINGTON (Arrahmah.com) – Badan pengawas penerbangan militer AS melanjutkan pelacakan para mujahidin di Pakistan untuk membantu operasi pemerintah murtad Pakistan melawan Taliban di wilayah Waziristan Selatan, kata salah seorang pejabat pada Kamis (9/7).
Pejabat tersebut mengatakan bahwa pesawat tempur tanpa awak yang seringkali dipakai oleh AS untuk menyerang warga sipil di Afghanistan dan Pakistan, menyediakan rekaman video, sarana komunikasi dan informasi lainnya dari wilayah perbatasan, dimana mujahidin Taliban bertahan.
Bodohnya, pemerintah murtad Pakistan tidak menganggap penerbangan militer tersebut berkaitan dengan serangan brutal misil-misil AS yang selama ini ‘dikecam’ oleh mereka. Dan belum lama ini, pemerintah mengklaim telah memberantas 40 mujahid di Waziristan Selatan dalam serangannya pada hari Rabu (8/7).
Militer AS telah memulai melakukan pengawasan penerbangan di Pakistan sejak pertengahan Maret. Namun sempat terhenti ketika Pakistan meminta menghentikan tiba-tiba aksi intelejen yang dibantu AS ini. Pejabat mengatakan bahwa pengawasan ini akan kembali dilanjutkan akhir bulan ini.
Angkatan perang boneka Pakistan saat ini tengah mempersiapkan diri untuk memburu orang nomor satu dalam mujahidin Taliban Pakistan, Baitullah Mehsud, yang disinyalir 90% terlibat dalam aksi pemboman di Pakistan. Pakistan begitu percaya diri telah mengambil beberapa tindakan, termasuk serangan udara untuk menyerang Mehsud sejak bulan lalu. Namun hasilnya selalu nihil.
Pengawasan ini dilakukan AS, melalui tangan Pentagon, dengan dalih sebagai salah satu bantuan polisi dunia tersebut terhadap Pakistan, meskipun AS harus tetap dirundung kekhawatiran bahwa perlawanan mujahidin yang semakin berkembang di Pakistan akan mengancam kepentingannya di negara tersebut, juga di Afghanistan. (Althaf/arrahmah.com)