GAZA (Arrahmah.id) – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) melontarkan kecaman keras terhadap mantan Presiden AS, Donald Trump, yang disebut berencana menduduki Jalur Gaza dan menggusur rakyat Palestina. Pernyataan ini disampaikan Hamas dalam siaran pers yang dirilis pada Rabu (5/2).
“Kami tidak akan membiarkan negara mana pun menduduki tanah kami atau memaksakan perwalian atas rakyat Palestina,” tegas Hamas dalam pernyataan resminya.
Hamas menyebut pernyataan Trump sebagai tindakan agresif yang mengancam stabilitas kawasan. Hamas juga menegaskan bahwa rakyat Palestina telah mengorbankan darah demi kemerdekaan dan tidak akan tunduk pada tekanan asing.
Selain itu, Hamas menyerukan Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengadakan pertemuan darurat guna menanggapi ancaman ini. Mereka mendesak komunitas internasional untuk mengambil langkah tegas demi melindungi hak-hak rakyat Palestina dan memastikan hak mereka untuk mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kota.
Ketegangan Meningkat
Hamas memperingatkan bahwa setiap upaya pendudukan hanya akan memperburuk ketegangan dan menambah penderitaan rakyat Palestina. “Kami akan terus berjuang hingga tanah Palestina benar-benar merdeka,” tegas pernyataan tersebut.
Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah AS terkait pernyataan Hamas ini. Namun, langkah tersebut dinilai dapat memperburuk situasi di Timur Tengah dan memicu perlawanan besar-besaran dari rakyat Palestina.
(Samirmusa/arrahmah.id)