QAMISHILI (Arrahmah.id) — Pentagon meminta dana tambahan untuk merekrut 3.500 orang Kurdi lagi di Suriah pada 2023, lansir Al Arabiya (13/7/2022).
Tujuan utama dari rekrutan tambahan adalah merekrut dan melatih Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dalam memerangi kelompok militan Islamic State (ISIS).
Dilansir dari Al Arabiya (15/7), menurut dokumen itu, jumlah total pejuang yang menerima bantuan AS akan menjadi 19.500 pada 2023. Selain penjaga penjara, rekrutan akan melakukan operasi pembersihan dan memberikan pelatihan kepada perusahaan komando dan pasukan anti-teror dalam operasi anti-pemberontakan.
Pentagon mencari 28,7 juta dolar AS (Rp 430 miliar) dalam pendanaan tambahan untuk operasi anti-ISIS 2023 di Suriah, sehingga jumlah totalnya menjadi 183,7 juta dolar AS (Rp 2,8 triliun).
SDF, milisi pimpinan Kurdi yang mengontrol timur laut Suriah, mengawasi pusat-pusat penahanan yang berisi puluhan ribu orang yang dicurigai atau terbukti memiliki hubungan dengan ISIS.
Meskipun menyerukan bantuan internasional dalam menangani orang-orang ini, SDF sebagian besar dibiarkan menangani masalah itu sendiri.
Pada bulan Januari, beberapa ratus anggota militan ISIS menyerang salah satu pusat penahanan di penjara al-Sina dan pertempuran beberapa hari terjadi antara SDF dan pendukung AS mereka.
Analis mengatakan serangan itu menyoroti keberlanjutan penahanan ribuan tersangka pejuang dalam penahanan tanpa batas waktu. Departemen Pertahanan AS mengatakan pihaknya mengharapkan untuk “memperluas kapasitas dan kemampuan pasukan penjaga fasilitas penahanan ISIS” dalam dua tahun ke depan. (hanoum/arrahmah.id)