QAMISHLI (Arrahmah.id) — Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) melarang pelaku pembantaian Tadamon, yang terungkap tahun lalu, memasuki wilayah AS, ungkap North Press Agency (6/2/2023).
Sebelumnya pada 2013, Amjad Yousef, seorang perwira intelijen Suriah, membantai sedikitnya 41 warga Suriah di Tadamon, lingkungan Damaskus.
Bukti kejahatan perang ini diungkap oleh New Lines Magazine dan The Guardian dalam bentuk rekaman video dan laporan hasil penyelidikan panjang.
Sebagai hasil dari keputusan AS, Yousef – yang terus bertugas di angkatan bersenjata pemerintah Suriah – istrinya, dan anggota keluarga dekatnya dilarang memasuki wilayah AS. Dalam pernyataan yang menyertainya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kejahatan perang Yousef sangat yang serius.
“Dukungan kami untuk warga Suriah yang terus mempertaruhkan nyawa mereka untuk meminta pertanggungjawaban rezim Assad,” lanjut pernyataan itu, “Kami akan mengejar setiap langkah untuk menemukan keadilan bagi para korban dan orang yang selamat dari kekejaman dan untuk mempromosikan akuntabilitas bagi yang bertanggung jawab, termasuk rezim Assad dan sekutunya.” (hanoum/arrahmah.id)