WASHINGTON (Arrahmah.com) – Lebih dari 22.000 orang di Amerika Serikat (AS) telah meninggal akibat virus corona, menurut data yang dirilis pada Ahad (12/4/2020) oleh Universitas Johns Hopkins.
Studi universitas menghitung 22.020 kematian dan 555.313 terinfeksi dikonfirmasi sementara 32.988 orang telah pulih dari penyakit ini.
AS adalah negara dengan jumlah infeksi dan kematian tertinggi akibat virus coron. Italia adalah negara kedua dengan jumlah kematian terbanyak adalah 19.899.
Negara bagian New York terus menjadi episentrum dengan lebih dari 9.385 kematian dan 189.000 kasus, diikuti oleh New Jersey dengan 2.350 kematian dan 61.850 kasus.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Jumat bahwa negara itu akan mencatat lebih sedikit kematian dibandingkan dengan 100.000 yang sebelumnya diproyeksikan.
“Jumlah minimumnya adalah 100.000 jiwa, dan saya pikir kita akan secara substansial berada di bawah angka itu,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
“Sulit dipercaya bahwa jika kamu memiliki 60.000, kamu tidak akan pernah bisa bahagia, tapi itu jauh lebih sedikit daripada yang kita pikirkan sebelumnya.”
“Kami melihat tanda-tanda jelas bahwa strategi agresif kami menyelamatkan banyak nyawa,” tambahnya.
Secara keseluruhan, virus telah menyebar ke 185 negara, menginfeksi lebih dari 1,8 juta sejak pertama kali muncul di kota Cina Wuhan akhir tahun lalu. Jumlah kematian global adalah 114.090, sementara 421.722 pasien telah pulih.
(fath/arrahmah.com)