BAGHDAD (Arrahmah.com) – Pasukan salib AS kembali lanjutkan misinya di Afghanistan pasca 30 Juni 2009, sesuai dengan isi perjanjian keamanan yang ditandatangani oleh pihak munafikin Afghanistan dengan Washington.
“Beberapa unit tentara akan tetap tinggal di kota-kota besar Irak setelah batas waktu 30 juni,” kata juru bicara AS pada Rabu (24/6).
Sejumlah tentara salibis itu dimasukkan ke dalam Pusat Keamanan Gabungan untuk melatih dan memberi ‘masukan’ (baca: kepentingan) pada angkatan perang Irak. Selain itu, AS pun menyediakan para intelejen, serta dukungan udara, dan segala hal yang diperlukan oleh munafikin Afghan dalam memerangi mujahidin.
“Saya tidak bisa memberikan perkiraan yang pasti,” kata Brigadir Jenderal Steve Lanza, juru bicara militer AS di Irak pada wartawan ketika beberapa kali ditanya seputar jumlah tentara AS yang masih akan tinggal di pusat-pusat kota setelah Juni.
“Sebenarnya, dengan jumlah pasukan tempur yang kami miliki di sini, hal itu tidak akan cukup untuk menjaga stabilitas di kota-kota Irak,” lanjutnya.
Pada hari yang sama dengan penarikan mundur pasukan AS tersebut, pemerintah munafik Irak memutuskan untuk menjadikannya hari libur nasional.
Lanza memperlihatkan keberatannya atas penarikan mundur pasukan AS di Irak. Ia mengancam bahwa dengan penarikan mundur pasukannya, mujahidin akan lebih leluasa untuk menyebarkan jihad (yang menurut AS adalah kejahatan) di Irak. (Althaf/rtrs/arrahmah.com)