WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat telah mengerahkan kapal induk terbarunya di lepas pantai Suriah di sela-sela munculnya spekulasi mengenai invasi militer Washington di negara yang bergolak itu.
Sebuah gugus tugas angkatan laut AS, yang dipimpin oleh USS George H.W. Bush, parkir tepat di luar wilayah perairan Suriah, setelah kedutaan AS di Damaskus mendesak warga Amerika untuk segera meninggalkan negara tersebut, situs berita Daily Caller melaporkan pada hari Rabu (23/11/2011).
Situs itu pun memperlihatkan bahwa duta besar AS untuk Damaskus, Robert Ford, ditarik dari Suriah pada bulan Oktober karena meningginya sentimen anti-AS di negara itu, dan tidak akan kembali akhir bulan ini seperti yang direncanakan.
Langkah ini datang di tengah upaya Barat, yang dipelopori oleh Amerika Serikat, untuk menekan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk turun dari kekuasaan.
Kapal induk CVN 77, atau yang lebih dikenal sebagai George H.W. Bush, mampu membawa hingga 70 pesawat, termasuk 48 jet tempur.
Washington tidak menjelaskan tujuan penyebaran kapal menyeramkan ini ke pantai Suriah.
Sementara itu, sekutu NATO, Turki, melihat langkah ini sebagai kemungkinan besar untuk meluncurkan aksi militer terhadap Suriah.
Presiden Turki Abdullah Gul telah mengumumkan bahwa Ankara akan menyerang negara itu di bawah dalih menangani ‘teroris’ Partai Pekerja Kurdistan yang operasi di dalam wilayah Suriah.
Media Arab juga telah mengisukan zona larangan terbang yang akan diberlakukan di atas Suriah, mirip dengan yang dikenakan atas Libya sebelum NATO melancarkan serangan rudal massif dan pemboman udara di negara yang kaya minyak itu beberapa waktu lalu. (althaf/arrahmah.com)