ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pemerintah Paksitan telah mengambil alih kontrol sebuah pangkalan udara setelah mengeluarkan perintah agar Amerika Serikat segera mengosongkan basis itu pasca serangan udara mematikan yang dilakukan pasukan NATO terhadap pasukan Pakistan.
Sebagian besar personil militer AS telah meninggalkan Pangkalan udara Shamsi, yang terletak di barat laut Pakistan, pada hari Sabtu (10/12/2011), statsiun televisi Pakistan Geo melaporkan.
Pangkalan udara itu digunakan untuk mengoperasikan pesawat tak berawak CIA yang menyerang wilayah kesukuan Pakistan dan operasi militer di Afghanistan selama hampir 10 tahun. Pakistan sebelumnya mengatakan kepada AS untuk meninggalkan tempat itu pada bulan Juni.
Sebuah pesawat kargo Amerika masih diparkir di pangkalan udara Shamsi untuk mengangkut personil dan peralatan yang tersisa, menurut laporan tersebut.
AS telah memindahkan lima pesawat mata-mata dari pangkalan udara itu ke Afghanistan. Barak yang dibangun untuk personil militer mereka pun telah dibongkar.
Pekan lalu, Perdana Menteri Pakistan, Yousuf Raza Gilani, mengumumkan bahwa Washington akan mengosongkan pangkalan udara Pakistan pada 11 Desember.
Pakistan memerintahkan evakuasi setelah serangan udara yang dipimpin AS menewaskan sedikitnya 24 tentara Pakistan dan melukai puluhan orang lain di wilayah barat laut Pakistan, tepatnya di Mohmand Agency, pada bulan November.
Sebagai reaksi atas serangan itu, Islamabad juga menutup jalur yang selama ini dilewati truk-truk yang membawa barang dan pasokan bahan bakar untuk pasukan NATO di Afghanistan dan memerintahkan peninjauan kembali semua pengaturan dengan AS dan NATO, termasuk urusan diplomatik, kegiatan politik, militer, dan intelijen. (althaf/arrahmah.com)