WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat telah menggagalkan serangan yang direncanakan oleh cabang Al Qaeda di Yaman untuk meledakkan pesawat tujuan AS jelang satu tahun pertama kematian Syaikh Usamah bin Laden, kata para pejabat Senin (7/5/2012).
FBI mengatakan penyidik sedang memeriksa bahan peledak yang tampaknya menjadi model terbaru dari bom yang digunakan dalam plot Hari Natal tahun 2009, di mana bahan peledak plastik disembunyikan di dalam celana seorang pria Nigeria, namun gagal untuk meledak di dalam pesawat yang terbang menuju Detroit.
Plot ini berhasil dibongkar pada tahap pertama dan masyarakat belum terancam bahaya, menurut Gedung Putih dan lembaga pemerintah AS lainnya.
“Perangkat itu akan digunakan oleh seorang pembom bunuh diri di sebuah pesawat,” kata seorang pejabat kontraterorisme AS kepada AFP tanpa menyebut nama.
Berita ini terungkap hanya beberapa hari setelah peringatan satu tahun serangan oleh pasukan komando Angkatan Laut AS yang menewaskan pemimpin Al Qaeda, Syaikh Usamah bin Laden, di tempat persembunyiannya di Pakistan.
“Saya mengucapkan selamat kepada CIA yang telah menggagalkan plot ini. Menurut laporan serangan ini akan ditargetkan AQAP untuk menghancurkan sebuah pesawat tujuan AS dengan menggunakan bom jenis tertentu dengan desain baru dan sangat sulit untuk dideteksi oleh magnetometer,” Senator Dianne Feinstein, yang mengepalai Komite Intelijen Senat, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
FBI mengatakan perangkat peledak ini ditemukan di luar negeri dan dinilai sangat mirip dengan IED yang telah digunakan sebelumnya oleh Al-Qaeda di Arab.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, mengatakan Amerika Serikat harus tetap waspada terhadap ancaman Al-Qaeda.
“Insiden ini menegaskan bahwa kita harus terus tetap waspada terhadap mereka yang akan berusaha untuk menyerang negara ini dan kami akan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjaga keamanan Amerika,” kata Panetta dalam konferensi pers setelah pembicaraan dengan rekannya dari Cina.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan plot terbaru ini “menunjukkan kepentingan musuh dalam penargetan sektor penerbangan. Mereka pun menambahkan akan terus menggunakan “pendekatan berlapis untuk memastikan” keamanan publik.
Keamanan di bandara dan setiap penerbangan tujuan AS diperketat sejak pemboman hari Natal 2009. (althaf/arrahmah.com)