SAN’A (Arrahmah.com) – Tim inspektor Amerika dilaporkan sedang menuju ke Yaman untuk memonitor aktivitas pengiriman kargo dan memastikan celah kebocoran sistem keamanan yang sempat ditembus oleh bingkisan berupa bom rakitan yang disinyalir akan dikirim ke Amerika Serikat dan Inggris, AP melaporkan pada Minggu (31/10/2010).
Sebuah laporan internal pemerintah AS mengatakan tim yang terdiri dari enam orang inspektur dari Administrasi Keamanan Transportasi akan memberikan rekomendasi pada pejabat Yaman dan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan keamanan kargo.
Laporan itu juga mengatakan badan sedang mempertimbangkan memperluas direktif keamanan untuk meningkatkan pemeriksaan kargo untuk semua penerbangan sampai 8 November mendatang.
Otoritas Yaman telah menangkap Hanan Al Samawi (22) yang sedang bersama ibunya di dalam sebuah mobil dengan tuduhan mengirimkan paket bom ke sinagog Chicago. Yaman mengklaim menangkap Hanan dan ibunya berdasarkan hasil pelacakan terhadap sejumlah nomor telepon yang masuk ke daftar panggilan salah satu perusahaan kargo internasional di Yaman.
Penangkapan Hanan memicu aksi protes yang dilakukan oleh rekan mahasiswanya dari Fakultas Teknik, Universitas San’a, Yaman. Mereka meminta rekannya untuk segera dibebaskan dari tuduhan tersebut.
Radhia Khairan, salah satu orang yang mewakili kelompok pro Hanan mengatakan bahwa rekannya adalah seorang perempuan yang baik dan tidak pernah melakukan satu tindakan kriminal pun. Menurut Khairan, pihak berwenang Yaman tidak memberikan izin padanya untuk menemui Hanan.
Pihak berwenang menemukan bom pada hari Jumat (29/10) di pesawat kargo menuju AS yang sedang transit di Uni Emirat Arab dan Inggris. Para pejabat menyatakan bahwa rencana pengemboman itu terkait dengan Al Qaeda. (althaf/arrahmah.com)