WASHINGTON (Arrahmah.id) – AS mengirim kapal induk kedua ke Mediterania pada Sabtu (14/10/2023) yang menurut para pejabat merupakan pengerahan yang dijadwalkan secara rutin untuk latihan di Eropa.
Gedung Putih mengatakan Eisenhower akan tersedia untuk mendukung pencegahan yang sudah dilakukan oleh kelompok penyerang yang dipimpin oleh kapal induk terbesar AS, USS Ford, yang sudah berada di Mediterania timur lebih dahulu.
Tentara “Israel” pada Sabtu (14/10) mengonfirmasi persiapannya untuk invasi penuh ke Gaza yang melibatkan darat, laut dan udara. Hal ini terjadi ketika jumlah korban tewas di kalangan warga Palestina melampaui 2.200 orang dan mencapai 1.300 orang di “Israel”.
Militer “Israel” mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan kampanye ekstensif di Gaza dan “implementasi berbagai rencana ofensif, yang mencakup, antara lain, serangan terpadu dan terkoordinasi melalui udara, laut, dan darat.”
“Batalyon dan tentara “Israel” dikerahkan di seluruh negeri dan bersiap untuk meningkatkan kesiapan menghadapi tahap perang selanjutnya, dengan penekanan pada operasi darat yang signifikan,” bunyi pengumuman tersebut.
Satu pekan setelah serangan Hamas terhadap “Israel”, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi lokasi yang terkena dampak. Sementara itu, serangan udara dan serangan roket semakin intensif dalam perang tersebut.
Dengan 1 juta orang yang mengungsi di Gaza – hampir separuh jumlah penduduk – “Israel” terus menyerukan warga Palestina di wilayah utara untuk meninggalkan wilayah tersebut. Mesir dilaporkan akan mengizinkan akses terbatas bagi mereka yang berkewarganegaraan Amerika untuk keluar melalui penyeberangan Rafah namun perundingan tersebut terhenti karena masalah bantuan.
Departemen Luar Negeri memperkirakan hingga 600 warga Amerika keturunan Palestina masih berada di Gaza.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melanjutkan diplomasi ulang-alik pada Jumat (13/10) dan kembali ke Arab Saudi untuk kedua kalinya dalam sehari, dan akan bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Blinken bertemu dengan rekannya dari Saudi Pangeran Faisal bin Farhan pada hari sebelumnya. Riyadh telah menawarkan mediasinya dalam konflik tersebut.
Ketika invasi darat semakin dekat, militer “Israel” menghadapi bentrokan dari perbatasan utara dengan Libanon, tempat Hizbullah mengklaim serangan tersebut pada Jumat (13/10). Jurnalis foto Reuters Issam Abdallah tewas dalam serangan tersebut, sementara tiga jurnalis lainnya terluka akibat tembakan “Israel”.
Protes telah meletus di banyak kota di dunia Arab, termasuk di Mesir dan Yordania, yang memiliki perjanjian damai dengan negara Yahudi tersebut.
Yaman, Qatar, Irak, Suriah, Libanon dan Tunisia juga menyaksikan protes. Invasi darat diperkirakan akan terjadi dalam beberapa jam mendatang. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi “Israel” dan berjanji memberikan dukungan, sementara Menteri Luar Negeri Antony Blinken tiba di Doha. (zarahamala/arrahmah.id)