WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat berperan besar dalam membantu sejumlah milisi anti-Taliban di beberapa wilayah di Afghanistan dengan harapan bahwa milisi-milisi itu nantinya akan menjadi sebuah perlawanan besar terhadap ‘gerakan Islam radikal’, sebagaimana dilaporkan dalam harian New York Times pada Sabtu (21/11).
Menurut harian tersebut, pejabat AS dan Afghanistan berencana untuk memacu pertumbuhan kelompok-kelompok bersenjata serupa di beberapa titik yang menjadi pusat kekuatan Taliban di bagian selatan dan timur Afghanistan.
Para pejabat itu berharap rencana yang disebut Community Defense Initiative, akan menggiring ribuan orang bersenjata untuk melindungi lingkungan mereka dari gerilyawan Taliban.
Dengan memanfaatkan milisi, para pejabat dapat meningkatkan jumlah warga Afghanistan yang memerangi Taliban dengan cepat.
Terbentuknya kelompok-kelompok bersenjata itu akan melengkapi pasukan Amerika dan Afghanistan yang sudah ada, serta sejumlah pasukan Amerika tambahan yang mungkin akan dikirim setelah Obama mengeluarkan keputusan. Selain itu, milisi-milisi itupun diharapkan dapat membantu mengisi kekosongan sementara tentara Afghanistan dan pasukan polisi terus-menerus melakukan pelatihan.
“Alasannya adalah membuat warga untuk bertanggung jawab atas keamanan mereka sendiri,” kata seorang pejabat militer AS. “Di banyak tempat, mereka sudah melakukan hal itu.”
Namun, muncul kekhawatiran lain. Pertumbuhan milisi anti-Taliban itu dikhawatirkan justru akan menjadi bibit baru penentang pemerintah Afghanistan dan AS. (altahf/afp/ansr/arrahmah.com)