BAGHDAD (Arrahmah.com) – Amerika Serikat kembali mengirim sebanyak 130 personel militer tambahan ke Irak, dalam apa yang Pentagon gambarkan sebagai misi sementara untuk menilai lingkup krisis kemanusiaan yang dihadapi oleh ribuan pengungsi yang terjebak di pegunungan Sinjar.
Terkait dengan pengiriman tentara ke Irak oleh AS, Menteri Pertahanan Chuck Hagel, pada Selasa (12/8), mengatakan “Ini bukan pasukan tempur seperti pada operasi darat.”
Seorang pejabat pertahanan yang lain, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa pasukan tambahan yang dikirim itu merupakan tentara angkatan laut dan pasukan operasi khusus. Mereka ditugaskan untuk menilai situasi di wilayah Sinjar dan mengembangkan opsi bantuan kemanusiaan tambahan di luar upaya AS saat ini.
Pengiriman tentara tersebut menyusul 250 penasihat militer AS yang sudah berada di Baghdad dan Erbil, Sinjar timur .
Masoud Barzani, pemimpin Kurdi Irak, Ahad (10/8) meminta bantuan senjata dari masyarakat internasional untuk membantu memerangi kelompok Negara Islam.
Para diplomat mengatakan bahwa beberapa negara Uni Eropa menentang pengiriman senjata, tetapi mereka tidak bisa mencegah negara-negara lain untuk melakukannya, jika mereka mau mengirimkan senjata.
Di antara negara-negara yang mendukung untuk memasok senjata ke Irak adalah Perancis, Italia dan Republik Ceko, kata para diplomat itu.
(ameera/arrahmah.com)