QAMISHLI (Arrahmah.id) — Amerika Serikat (AS) melakukan serangan pesawat tak berawak di barat laut Suriah pada Selasa (12/7/2022) yang menewaskan Maher al-Agal, pemimpin kelompok militan Islamic State (ISIS) wilayah Suriah, kata US Central Command (CENTCOM).
Seorang pejabat senior ISIS yang terkait erat dengan Maher terluka parah selama serangan itu, kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan.
Tinjauan awal menunjukkan bahwa tidak ada korban sipil.
“Serangan terhadap para pemimpin ISIS ini akan mengganggu kemampuan kelompok militan ini untuk merencanakan dan melakukan serangan lebih lanjut,” kata Kolonel Joe Buccino, juru bicara CENTCOM, seperti dikutip dari CNN (13/7).
Serangan itu terjadi di luar Jindires di barat laut Suriah, sambung pernyataan CENTCOM.
Serangan yang menewaskan Maher al-Agal pada hari Selasa itu adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk memerangi ISIS, karena berbagai bagian Suriah dan Irak telah melihat kebangkitan kelompok militan itu dalam beberapa bulan terakhir.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pembunuhan itu menurunkan kemampuan ISIS untuk merencanakan, mengumpulkan sumber daya, dan melakukan operasi mereka di wilayah tersebut.
“Seperti operasi AS pada Februari yang melenyapkan pemimpin utama ISIS, itu mengirimkan pesan yang kuat kepada semua militan yang mengancam tanah air kami dan kepentingan kami di seluruh dunia,” tulis Biden dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, “Amerika Serikat akan tanpa henti dalam upayanya untuk membawa Anda ke pengadilan.”
Joe Biden kemudian berterima kasih kepada anggota angkatan bersenjata dan mengatakan serangan itu menunjukkan bahwa AS tidak memerlukan ribuan tentara dalam misi tempur untuk mengidentifikasi dan menghilangkan ancaman terhadap negaranya. (hanoum/arrahmah.id)