WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat (AS) mengecam Turki pada Jumat (23/10/2020) atas pengujian sistem pertahanan misil buatan Rusia baru-baru ini, beberapa jam setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sikap Washington tentang masalah tersebut tidak akan membuat perbedaan.
“Kami telah jelas dan teguh dalam posisi kami: sistem operasional S-400 tidak konsisten dengan komitmen Turki sebagai Sekutu AS dan NATO,” kata Juru Bicara Pentagon Jonathan Hoffman, seperti dilansir Al Arabiya.
Pentagon menyatakan keberatannya terhadap pengujian sistem, yang menurut Hoffman berisiko menimbulkan “konsekuensi serius bagi hubungan keamanan kami”.
Minggu lalu, sebuah video menunjukkan sebuah rudal ditembakkan di sepanjang pantai Laut Hitam Turki, tempat militer diperkirakan akan menguji sistem pertahanan S-400 buatan Rusia.
Saat itu belum ada konfirmasi resmi dari Turki.
Tetapi Juru Bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus mengatakan bahwa jika itu dikonfirmasi, AS akan mengutuk langkah itu “dengan istilah terkuat.”
Ortagus mengatakan, langkah seperti itu berpotensi menimbulkan konsekuensi yang parah.
Pada Jumat, Hoffman mengatakan Pentagon mengutuk “dalam istilah terkuat uji coba Turki terhadap sistem pertahanan udara S-400.”
Erdogan telah lama mengabaikan peringatan dari NATO dan AS atas dampak dari akuisisi S-400 buatan Rusia. Presiden Turki juga ikut campur di beberapa negara di kawasan itu, termasuk Libya, Suriah, Irak, Nagorno-Karabakh dan, yang terbaru, di lepas pantai Yunani dan Siprus.
UE telah berusaha meredakan ketegangan, dan ada seruan untuk sikap yang lebih tegas dari Washington, di mana Presiden AS Donald Trump telah memuji hubungan baiknya dengan Erdogan. (haninmazaya/arrahmah.com)