WASHINGTON (Arrahmah.id) – Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada Kamis (25/5/2023) terhadap pemimpin kelompok militer swasta Wagner Rusia di Mali, yang mana diduga digunakan kelompok itu sebagai saluran senjata untuk perang Moskow di Ukraina.
Departemen Keuangan AS mengatakan Ivan Aleksandrovich Maslov bekerja sama dengan pejabat Mali untuk membangun kehadiran Wagner di Mali dan di tempat lain di Afrika.
Kelompok paramiliter yang kuat, yang dikendalikan oleh Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin, pindah ke Mali tahun lalu untuk membantu junta yang berkuasa dengan masalah keamanan dan mencari peluang bisnis di bidang pertambangan setelah tentara Prancis mundur.
“Wagner mungkin berusaha mengaburkan upayanya untuk memperoleh peralatan militer untuk digunakan di Ukraina, termasuk dengan bekerja melalui Mali dan negara lain di mana ia memiliki pijakan,” kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan Wagner bisa menggunakan dokumentasi palsu untuk menyembunyikan akuisisi dan transit ranjau, kendaraan udara tanpa awak, radar dan sistem counterbattery untuk digunakan di Ukraina.
Hal ini menggambarkan Mali sebagai pusat ekspansi Rusia di wilayah tersebut.
Sebagai Pemimpin Wagner Mali, Maslov “mengatur pertemuan antara Prigozhin dan pejabat pemerintah dari beberapa negara Afrika,” kata Departemen Keuangan.
Kelompok Wagner juga dituduh mengambil bagian dalam pembantaian ratusan orang oleh pasukan Mali tahun lalu.
Sebuah laporan PBB pada awal Mei tidak menyebutkan nama Wagner, tetapi mengatakan para milisi asing ikut serta dalam eksekusi setidaknya 500 orang selama operasi anti-jihadis di daerah Moura Mali pada Maret 2022. Tetapi sebuah kelompok ahli PBB pada Januari menuduh Wagner terlibat.
“Kami terganggu oleh peningkatan outsourcing dari fungsi militer tradisional, apa yang disebut Grup Wagner dalam berbagai operasi militer,” kata para ahli.
Dalam tindakan paralel, Kamis (25/5), Departemen Luar Negeri memasukkan dua pejabat militer Mali, Kolonel Moustaph Sangare dan Mayor Lassine Togola, sebagai orang yang bertanggung jawab atas pembantaian Moura. (zarahamala/arrahmah.id)