KABUL (Arrahmah.com) – Intelijen Amerika Serikat (AS) telah memperoleh informasi yang menunjukkan bahwa kelompok militan Islamic State Khurasan Province (ISKP) berencana melakukan serangan terhadap pasukan NATO di luar Bandara Internasional Kabul.
Pernyataan ini disampaikan seorang pejabat pertahanan AS yang enggan disebutkan namanya.
Temuan ini dilaporkan telah menimbulkan kekhawatiran bagi AS terkait keamanan bandara, di mana ribuan warga Afghanistan dan Warga Negara Asing terpaksa berhimpitan dan berharap untuk bisa meninggalkan negara itu setelah pengambilalihan kekuasaan Afghanistan oleh Taliban.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (25/8/2021), menurut temuan intelijen AS yang dikutip oleh sumber tersebut, ISKP berencana untuk membuat situasi tak jelas semakin tidak menentu di bandara Kabul.
Mereka dikabarkan memiliki sarana dan rencana untuk melakukan beberapa serangan.
Laporan tersebut seolah menegaskan pernyataan Presiden AS Joe Biden dan Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki, saat mereka memperingatkan tentang adanya kemungkinan serangan dari ISKP.
Biden dan Psaki mengaitkan kemungkinan ini dengan kemungkinan perpanjangan masa tinggal pasukan AS di Bandara Kabul dalam upaya untuk menyelesaikan proses evakuasi.
Kendati Taliban menekankan bahwa evakuasi warga sipil dan pasukan asing dari negara itu harus selesai pada 31 Agustus mendatang, namun beberapa negara Barat telah mempertimbangkan untuk merundingkan perpanjangan tenggat waktu itu, termasuk Inggris.
Seorang Juru Bicara Taliban mengakui laporan tentang kemungkinan serangan yang datang dari ISKP yang berbasis di Afghanistan ke pasukan NATO dalam wawancaranya dengan CNN pada Selasa kemarin.
Ia pun mengatakan bahwa agar tidak ada pihak yang dirugikan, maka orang-orang harus berhenti pergi ke bandara.
Pada hari yang sama, Taliban pun memblokir jalan menuju bandara bagi warga lokal. (hanoum/arrahmah.com)