WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika serikat dilaporkan telah menekan Pakistan untuk memungkinkan lebih banyak pejabat CIA beroperasi di negara tersebut.
“AS meminta Pakistan dalam beberapa pekan terakhir untuk memungkinkan tambahan perwira CIA dan operasi khusus pelatih militer untuk masuk ke negara itu sebagai bagian dari upaya AS mengintensifkan tekanan terhadap ‘militan’,” lapor Wall Street Journal pada Sabtu (23/10/10).
Surat kabar itu mengatakan bahwa Islamabad belum menyetujui permintaan AS.
Tekanan datang saat Perdana Menteri Pakistan, Yousuf Raza Gilani mengatakan pada Jumat (22/10) bahwa Islamabad tidak akan memberikan kepada AS untuk melancarkan serangan udara di tanah tersebut.
Gilani lebih lanjut menunjukkan bahwa mantan presiden Pakistan, Pervez Musharraf pernah menyetujui penerbangan pengintai oleh predator AS di negara tersebut, tapi bukan untuk melancarkan serangan rudal.
Surat kabar itu juga mengatakan bahwa AS baru-baru ini meningkatkan jumlah agen CIA nya di Pakistan.
“Jumlah personil CIA meningkat pesat di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir,” lapornya.
CIA melancarkan puluhan serangan udara ke wilayah Pakistan di tahun ini, meningkatkan jumlah korban tewas dari kalangan sipil. Hal ini memicu kemarahan sipil Pakistan dan meningkatkan sentimen anti-AS.
AS mengklaim serangan mereka menargetkan “militan yang bersembunyi di wilayah baratlaut Pakistan, namun penduduk setempat tahu persis siapa yang menjadi korban kebrutalan AS ini. (haninmazaya/arrahmah.com)