WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat dan India akan segera meresmikan kerja sama ekonomi dan keuangan bulan depan, dengan dialog permanen bilateral sebagai kunci utamanya, Departemen Keuangan AS mengatakan Kamis (4/3).
Menteri Keuangan AS Timothy Geithner akan melakukan perjalanan ke India pada 6-7 April untuk memulai Kemitraan Ekonomi dan Keuangan AS-India di New Delhi dengan Menteri Keuangan India Pranab Mukherjee.
Kemitraan yang difokuskan pada kebijakan makroekonomi, sektor keuangan dan pembiayaan infrastruktur akan dibahas dalam pertemuan tingkat kabinet, secara bergantian di Amerika Serikat dan India, yang dipimpin oleh Geithner dan Mukherjee. Selain itu akan diadakan pertemuan kelompok kerja sepanjang tahun untuk mendiskusikan bidang ekonomi tertentu.
Kemitraan ini pertama kali diumumkan pada bulan November ketika Presiden Barack Obama menjadi tuan rumah dalam kunjungan kenegaraan Perdana Menteri India Manmohan Singh pertama sejak Obama memasuki Gedung Putih pada Januari.
Dan sejauh ini Amerika Serikat sudah melakukan lobi dan dialog dengan sesama raksasa Asia lainnya, yakni Cina. Para pejabat mengatakan bahwa tidak seperti dialog dengan Cina, yang melibatkan banyak menteri, forum AS dengan India semata-mata terfokus pada ekonomi dan kebijakan peraturan keuangan, yang dipimpin oleh US Treasury dan pelayanan keuangan India.
Mantan Presiden AS sebelumnya, George W. Bush, menjalin dialog AS dengan Cina dengan berfokus hanya pada perekonomian, tetapi Obama memperluasnya melingkupi isu-isu strategis. Geithner dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton memimpin dialog dengan Cina pada bulan Juli lalu di Washington.
Kemitraan AS-India “akan berfungsi sebagai platform untuk kerjasama yang lebih besar pada isu-isu penting perekonomian kedua negara,” sebagaimana diungkapkan dalam pernyataan Departemen Keuangan.
“Kedua negara mengakui pentingnya memperluas keterlibatan ekonomi bilateral, yang mencatat pertumbuhan yang cepat hubungan ekonomi AS-India dan peningkatan jangkauan makroekonomi global serta masalah keuangan antara Amerika Serikat dan India,” katanya.
Selama perjalanan, Geithner juga akan mengunjungi Mumbai, pusat perekonomian India, untuk bertemu dengan para pelaku bisnis India dan AS.
Amerika Serikat dan India menandatangani kesepakatan nuklir pada tahun 2008 yang memungkinkan New Delhi untuk memasuki pasar energi nuklir sipil untuk pertama kalinya dalam beberapa dasawarsa.
Kesepakatan nuklir merupakan suatu tonggak penting dalam hubungan antara dua negara demokrasi terbesar di dunia, yang selama ini memiliki hubungan yang sangat labil selama Perang Dingin ketika India memutuskan untuk menjadi negara non-blok tetapi kadang-kadang lebih berpihak pada Uni Soviet. (althaf/afp/arrahmah.com)