RIYADH (Arrahmah.com) – Seorang pria Saudi yang disinyalir sebagai arsitek bom handal yang bekerja dengan jaringan Al Qaeda yang berbasis di Yaman merupakan tersangka utama dalam plot bingkisan bom yang akan dikirim ke Amerika Serikat, seorang pejabat AS mengatakan pada hari Sabtu (30/10/2010).
Ibrahim Hassan Al Asiri, yang berada pada puncak daftar ‘terorisme’ Arab Saudi, adalah saudara dari seseorang yang yang tewas saat mencoba melakukan pemboman terhadap kepala anti-teror Saudi Pangeran Nayef bin Muhammad tahun lalu.
Menurut sejumlah pihak, paket bom yang ditemukan dalam pesawat yang sedang transit di Uni Emirat Arab dan Inggris, sama dengan tipe bom yang digunakan dalam pemboman gagal di pesawat AS pada Hari Natal tahun 2009, berbahan dasar utama trinitrat pentaerythritol (PETN) yang bisa mengakibatkan ledakan yang kuat dan disinyalir menjadi senjata pilihan AQAP.
Para pejabat AS, yang berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim, mengatakan bahwa Al Asiri sedang diawasi dengan ketat oleh otoritas mengingat pengalamannya berkutat dengan bahan peledak.
Ada juga yang mengklaim ia mungkin telah menjadi perancang bom Hari Natal dan serangan yang gagal terhadap Pangeran Nayaf tahun lalu, pejabat itu menambahkan.
Intelejen Arab Saudi menempatkan Al Asiri di bagian atas dalam daftar ‘terorisme’ pada tahun 2009. Sebuah versi dari daftar tersebut dapat dilihat di sini: http://www.saudiembassy.net/latest_news/news02030902.aspx.
Pihak berwenang Yaman dan Arab saat ini berusaha keras untuk melacak setiap keterkaitan AQAP di belakang rencana penyerangan terbaru. Polisi Yaman sebelumnya pada hari Sabtu menangkap seorang mahasiswi yang bernama Hanan Al Samawi (22) di San’a terkait dengan kasus paket bom untuk AS.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Janet Napolitano, mengatakan paket bom yang dikirim dari Yaman ini memiliki keunggulan dari Al Qaeda dan AQAP.
Penasehat anti-terorisme Gedung Putih, John Brennan, menyebutkan AQAP merupakan cabang Al Qaeda yang paling aktif berpartisipasi di luar Pakistan dan Afghanistan.
AS juga berencana untuk meningkatkan serangan terhadap Al Qaeda di Yaman, dengan memberikan tekanan yang sama sebagaimana AS menekan Pakistan. (althaf/arrahmah.com)