BISHKEK (Arrahmah.com) – Militer AS mengklaim bahwa pihaknya tidak akan lagi mengisi bahan bakar pesawat tanker di pangkalan udara Manas Kyrgyzstan. Keputusan ini muncul bersamaan dengan desakan Kyrgystan untuk memperbarui negosiasi kontrak pangkalan udara Manas dan pengisian bahan bakar dengan Amerika Serikat.
Belum ada alasan yang cukup tegas atas pengambilan keputusan tersebut. Namun, juru bicara Pentagon Bryan Whitman mengatakan pada hari Selasa (1/6), bahwa negosiasi ulang tersebut sudah berlangsung.
Ketika ditanya apakah pemerintah di Bishkek telah menerima harga yang lebih tinggi atas penjualan bahan bakar mereka kepada AS, Whitman menjelaskan, “Cukuplah saya katakan bahwa mereka tidak mengajukan pengurangan harga bahan bakar.”
Pesawat militer KC-135 milik AS, yang digunakan mengangkut bahan bakar untuk pesawat jet di Afghanistan, sekarang harus mencari tempat lain untuk mengambil bahan bakar.
Sementara itu, Whitman menambahkan bahwa Amerika Serikat masih akan menggunakan basis Kyrgyztan untuk menerbangkan pasukan dan perlengkapan militer masuk dan keluar dari Afghanistan.
Manas merupakan tempat transit utama dan pangkalan pengisian bahan bakar yang sangat signifikan dalam mendukung operasi perang AS dan NATO di Afghanistan.
Menurut Pentagon, 50.000 pasukan pimpinan Amerika telah mampir di di pangkalan yang mulai digunakan AS sejak Desember 2001 itu dalam tiga bulan terakhir.
Namun, operasi AS di Manas ini telah lama menjadi sumber ketegangan antara Washington dan Bishkek yang juga tak pernah lepas dari tekanan Rusia. (althaf/ptv/arrahmah.com)