KABUL (Arrahmah.id) – Amerika Serikat dilaporkan telah membatalkan hadiah $10 juta bagi siapa saja yang memberikan informasi terkait keberadaan Sirajuddin Haqqani, Menteri Dalam Negeri Afghanistan sekaligus tokoh senior Taliban. Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan pada Sabtu (22/3).
Meskipun demikian, hingga saat ini Departemen Luar Negeri AS belum memberikan klarifikasi resmi mengenai keputusan tersebut. Sementara itu, situs resmi Biro Investigasi Federal (FBI) masih mencantumkan hadiah tersebut dalam daftar buronan mereka.
Menurut FBI, Haqqani diyakini terlibat dalam berbagai serangan lintas batas terhadap pasukan AS dan koalisi di Afghanistan. Ia juga disebut-sebut memiliki peran penting dalam operasi militer yang dilakukan oleh Jaringan Haqqani, kelompok yang berafiliasi dengan Taliban.
Kemunculan publik pertama Sirajuddin Haqqani terjadi sekitar tujuh bulan setelah pasukan AS meninggalkan Afghanistan dan Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021.
Di kalangan pendukungnya, Haqqani dikenal dengan julukan “Khalifa Sahib”. Seorang rekan dekatnya menyatakan bahwa setelah dua dekade diburu oleh AS dan sekutunya, keputusannya untuk tampil di hadapan publik menandakan bahwa ia tidak lagi khawatir akan keselamatannya. Langkah ini juga disebut sebagai sinyal bahwa pemerintahan baru telah menguasai situasi keamanan di Afghanistan.
(Samirmusa/arrahmah.id)