WASHINGTON (Arrahmah.com) – Dua puluh warga sipil Irak telah tewas dan 11 lainnya terluka dalam sembilan serangan udara AS di Irak dan Suriah antara 10 September 2015 dan 2 Februari 2016, klaim militer AS pada Jum’at (22/4/2016) seperti dilansir Zaman Alwasl.
Kematian tersebut membawa jumlah korban sipil sejak AS melancarkan intervensi militer di tahun 2014 dengan dalih memerangi Daulah Islam atau ISIS menjadi 41 orang, klaim Kolonel Patrick Ryder, juru bicara Komando Pusat AS.
Ia menambahkan bahwa 28 warga sipil lainnya terluka selama waktu tersebut.
Delapan warga sipil tewas selama serangan pada 5 Oktober di dekat Al-Huwayjah, Irak, lanjut pernyataan militer AS.
Secara terpisah, lima warga sipil dilaporkan tewas pada 12 Desember di Ramadi, Irak.
AS mengklaim bahwa mereka telah “berupaya” mematuhi hukum konflik bersenjata dan “semua tindakan” diambil untuk mencegah jatuhnya korban sipil. Klaim yang tidak berdasar dan jauh dari fakta di lapangan.
Koalisi pengecut pimpinan AS telah melancarkan 11.539 serangan udara dengan 7.7.94 serangan di Iran dan 3.745 di Suriah, menurut data yang dikeluarkan oleh militer AS.
Sejak awal kampanye, militer AS sebenarnya menerima 162 tuduhan korban sipil, namun mereka tidak mengakuinya dan mengklaim bahwa 112 di antaranya dianggap tidak kredibel, lansir Zaman Alwasl. (haninmazaya/arrahmah.com)