ANKARA (Arrahmah.com) – AS menggunakan pembelian rudal S-400 Rusia milik Turki sebagai motif tersembunyi, kata seorang pensiunan jenderal Turki, dikutip harian Yeni Safak, Jumat (8/2/2019).
“Proses Patriot Turki akan dihentikan jika Ankara membeli rudal S-400 Rusia,” kata seorang pejabat tinggi AS, Kamis (7/2).
Pernyataan berorientasi ancaman ini muncul ketika Turki mengadakan pembicaraan penting dengan Washington mengenai Manbij Suriah.
Berbicara secara eksklusif, pensiunan Jenderal Turki, Fahri Erenel. menekankan bahwa waktu ancaman AS bukanlah suatu kebetulan.
Erenel menyatakan bahwa rencananya adalah untuk menghentikan operasi militer Turki yang akan datang di Suriah, dengan mengatakan, “Penentuan Turki mengenai operasi di sebelah timur Sungai Eufrat dan kelanjutan dari penyebaran militer di wilayah tersebut adalah masalah utama Amerika Serikat. Mereka juga menyadari sikap tegas Turki ini dari delegasi Turki di AS. ”
Kemungkinan misi di sebelah timur Eufrat, yang telah disarankan oleh kepemimpinan Turki selama berbulan-bulan, akan mengikuti dua operasi lintas-perbatasan Turki yang dinilainya sukses ke Suriah sejak 2016 – Operation Euphrates Shield dan Operation Olive Branch – yang keduanya dimaksudkan untuk membasmi kehadiran YPG / PKK dan Daesh di dekat perbatasan Turki.
Ditanya tentang kemungkinan efek mundur dari pembelian S-400 Rusia, “Jika langkah tersebut diambil, hubungan bilateral Turki-Rusia akan mencapai titik nadir,” kata Erenel.
“Itu akan menyebabkan efek yang mengejutkan. Hal itu akan memicu perang saudara di Suriah. Ini akan secara langsung mempengaruhi area berskala besar dari Mediterania Timur ke Laut Hitam,” katanya.
Ankara berencana untuk membeli 100 unit jet tempur F-35 dari persetujuan kongres AS yang tertunda. Tiga puluh jet tempur telah disetujui untuk pembelian.
Washington, bagaimanapun, telah menyatakan keengganan untuk menerima keputusan Turki dalam pembelian sistem S-400. Washington mengatakan sistem tersebut mungkin memperoleh informasi rahasia tentang jet tempur, termasuk jangkauan deteksi dan mode operasi mereka.
“Turki tidak akan mundur dalam hal ini dan akan membeli S-400 dengan segala cara. Tidak ada jalan untuk kembali,” simpul Erenel. (Althaf/arrahmah.com)