WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pemerintah AS tengah merampingkan “perang rahasia terhadap kelompok teror” di hot spot di seluruh dunia dengan mendirikan sebuah pusat target militer baru.
Menurut para pejabat dan mantan pejabat AS, pusat tersebut akan dijalankan oleh Komando Operasi Khusus Gabungan (JSOC), memfokuskan diri terhadap meningkatnya penggunaan serangan operasi khusus terhadap individu.
“Pusat baru akan menjadi langkah signifikan dalam merampingkan operasi penargetkan yang sebelumnya tersebar di AS dan medan perang di luar negeri dan pejabat militer elit memberikan akses lebih dekat dengan para pembuat keputusan Washington dan ahli kontra-teror,” ungkap pejabat AS seperti yang dilansir AP.
“Pusat dikelola dengan minimal 100 orang ahli kontra-teror, intelijen dan aparat penegak hukum dari FBI, tentara keamanan nasional dan lainnya,” lanjutnya.
Pusat militer terbaru ini akan berfokus pada “akhir ofensif kontra-terorisme, pelacakan dan penargetan ancaman teroris yang muncul dalam beberapa tahun terakhir dari Pakistan, Yaman dan Somalia serta zona panas lainnya.”
Hal ini datang ketika AS siap meningkatkan jumlah operasi khusus dan komando serangan di Afghanistan.
Meningkatnya serangan tanpa sanksi dari pesawat tak berawak yang dioperasikan CIA di Pakistan bersama dengan operasi NATO di perbatasan telah memicu kritik tajam dan meningkatkan sentimen anti-AS di daerah kesukuan Pakistan.
Penggerebekan yang sering dilakukan pada malam hari dan diklaim oleh Washington menargetkan “militan” pro-Taliban, sering merenggut nyawa banyak sipil di Pakistan.
Pembentukan pusat, menurut pejabat militer, adalah ide komandan JSOC, wakil Adm Bill McRaven.
Sebelumnya McRaven telah menetapkan sebuah sistem militer yang disebut “kontra-jaringan” menggunakan pesawat tak berawak, satelit dan intelijen untuk melaksanakan operasi darat di Irak dan Afghanistan.
“Langsung dijalankan oleh JSOC, staf pusat akan diawasi oleh Pentagon, sedangkan komite kongres telah diberitahu tentang operasinya,” ujar pejabat AS. (haninmazaya/arrahmah.com)