KABUL (Arrahmah.com) – Afghanistan meminta AS untuk menjelaskan mengapa Washington menghapus nama pendiri dan pemimpin Taliban Afghanistan, Mullah Mohammad Omar, dari daftar teroris yang paling dicari.
“Pemerintah Afghanistan telah meminta kedutaan besar AS di Kabul untuk menjelaskan mengenai laporan penghapusan nama Mullah Mohammad Omar dari daftar hitam ‘terorisme’,” kata jurubicara kepresidenan Afghanistan, Aimal Faizi.
“Jika laporan mengenai penghapusan nama Mullah Omar dari daftar hitam AS terbukti benar, maka AS harus menjelaskan mengapa dan atas dasar apa mereka mengambil tindakan tersebut,” lanjut Faizi.
Mullah Omar disinyalir telah bersembunyi sejak AS menginvasi Afghanistan.
Media Pakistan melaporkan pekan lalu bahwa nama pemimpin Taliban Afghanistan telah dihapus dari daftar oleh FBI Amerika Serikat.
Laporan ini datang setelah Washington mengklaim melakukan pertemuan rahasia dengan Taliban pasca perang yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade namun dinilai gagal untuk menghilangkan militansi dilancarkan oleh kelompok tersebut.
AS telah mengklaim melakukan beberapa pertemuan, seperti antara pejabat AS dan wakil Mullah Omar, yang dipimpin oleh Tayyib Agha, seorang pembantu pemimpin Taliban Afghanistan, di Jerman dan Qatar selama beberapa bulan terakhir.
AS juga dilaporkan berencana untuk membebaskan Mullah Mohammed Fazl, seorang komandan tinggi Taliban yang masuk dalam daftar tahanan beresiko tinggi, yang telah ditahan di penjara militer AS di Teluk Guantanamo, Kuba, sejak awal tahun 2002. Pembebasan yang diklaim sebagai langkah untuk memfasilitasi pembicaraan damai antara kelompok tersebut dengan pemerintah Kabul, datang meskipun Fazl dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Pemerintah AS juga telah merencanakan putaran baru pembicaraan dengan Taliban di awal 2012. (althaf/arrahmah.com)